Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tetapi, surat kabar The Guardian, sebuah afiliasi ICIJ, melaporkan kedutaan besar China di London mengatakan "dokumen yang disebut bocor adalah itu adalah fabrikasi murni dan berita palsu".
Baca Juga: China peringatkan AS: Desakan soal muslim Uighur tidak bantu kesepakatan dagang
Kementerian luar negeri China tidak segera menanggapi pertanyaan faks tentang laporan ICIJ. Keaslian dokumen tidak dapat diverifikasi secara independen.
Kebocoran itu terjadi di tengah meningkatnya kemarahan internasional atas catatan hak asasi manusia China yang lebih luas di Xinjiang.
Amerika Serikat telah memimpin lebih dari 30 negara mengutuk apa yang disebutnya "kampanye penindasan yang mengerikan".
Beijing membantah telah melakukan penganiayaan terhadap Uygur atau kelompok lainnya di Xinjiang, dan mengatakan pihaknya memberikan pelatihan kejuruan untuk membantu memberantas ekstremisme dan separatisme Islam dan untuk mengajarkan keterampilan baru.
Baca Juga: Demi mendorong impor, China dapat memangkas tarif tambahan pada produk pertanian AS
ICIJ melabeli laporan bocor tersebut sebagai "Kabel China". Dari belasan halaman, salah satunya berisi memo sembilan halaman dari Zhu Hailun, Wakil Sekretaris Partai Komunis China di Xinjiang.