kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

1.500 Nama Penggelap Pajak Siap Dibeli Jerman


Kamis, 04 Februari 2010 / 08:01 WIB
1.500 Nama Penggelap Pajak Siap Dibeli Jerman


Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.

BERLIN. Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble, mengatakan Pemerintah Jerman memutuskan membeli data curian dari bank Swiss yang berisi daftar warga negara penggelap pajak. Langkah itu diambil, setelah masyarakat memberi dukungan lewat polling, agar pemerintah memerangi penggelapan pajak.

"Untuk alasan yang kuat, kami tidak bisa membiarkannya," ujar Schaeuble kepada harian Augsburger Allgemein, seperti dikutip Bloomberg, kemarin (3/2).

Kalau pembelian terealisasi, ini menjadi kali kedua Negeri Produsen merek VW itu melakukannya. Dua tahun lalu, Jerman juga membeli data dari seorang mantan karyawan bank di Leichtenstein. Ini adalah negara seperti Swiss yang memiliki aturan kerahasiaan bank paling ketat di dunia. Saat itu, Jerman membayar US$ 7 juta untuk data curian tersebut.

Polling Majalah Stern terhadap 1.000 responden menunjukkan, mayoritas rakyat Jerman atau sekitar 57%, mendukung langkah pemerintah menggunakan data curian itu untuk menangkap para penggelap pajak negara. Sedangkan 43% menolak.

Penawaran data

Keputusan membeli informasi ini sebenarnya berisiko memanaskan kembali hubungan Jerman-Swiss. Hubungan kedua negara sudah tidak harmonis sejak tahun lalu, terpicu pertengkaran soal pelarian pajak warga negara Jerman ke Swiss. Harian Jerman lain, Handelsblatt mengungkapkan, akibat kerahasiaan data perbankan Swiss, Jerman harus kehilangan penerimaan pajak sekitar 200 juta US$ 278 juta per tahun.

Kantor Pajak Jerman dikabarkan menerima tawaran dari seorang mantan karyawan eksekutif di Bank HSBC Swiss. Tawarannya, berupa CD yang berisi data dari 1.500 nama warga Jerman, yang disinyalir menggelapkan pajak. Orang ini meminta imbalan sekitar € 2,5 juta untuk data itu.

Hari sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel bilang, pengawas pajak harus memburu data-data tersebut. "Semuanya harus dilakukan untuk mendapatkan data itu. Selama informasinya relevan," imbuhnya.

Sedangkan perbankan Swiss menyatakan, Jerman tidak bisa membeli data curian. Menteri Keuangan Swiss Hans-Rudolf Merz, dalam wawancara telepon dengan Schaeuble, kemarin, menegaskan, Pemerintah Swiss tidak akan memberi bantuan kepada Jerman terkait data curian itu.

Perbankan Swiss, memang kerap mendapat tekanan dari pemerintahan banyak negara, seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman. Semuanya terkait kerahasiaan data nasabah mereka.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×