Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sedikitnya 13 tentara AS termasuk di antara puluhan orang yang tewas dalam dua serangan di bandara Kabul pada Kamis, kata para pejabat AS. Lebih dari 70 warga sipil Afghanistan dan 28 anggota Taliban termasuk di antara yang tewas setelah pemboman dan penembakan yang diklaim oleh ISIS.
Ini diyakini sebagai tentara AS paling banyak tewas di Afghanistan dalam satu insiden sejak 30 personel tewas ketika sebuah helikopter ditembak jatuh pada Agustus 2011. "Seorang anggota militer AS yang ketiga belas telah meninggal karena luka-luka yang dideritanya akibat serangan di Gerbang Abbey," kata juru bicara Komando Pusat Kapten Bill Urban dalam sebuah pernyataan.
Terlepas dari serangan itu, Jenderal Korps Marinir Kenneth McKenzie Jr, komandan Komando Pusat AS, mengatakan bahwa AS “terus menjalankan misinya,” untuk mengevakuasi warga AS dan banyak warga Afghanistan, yang memiliki dokumen untuk meninggalkan negara itu.
Baca Juga: AS berjanji menekan Taliban untuk mengizinkan evakuasi warga melewati 31 Agustus 2021
“Misi kami adalah mengevakuasi warga AS atau warga negara ketiga, terutama pemegang visa imigran, staf kedutaan AS, dan warga Afghanistan yang berisiko,” McKenzie.
Sebelumnya, dua pejabat AS mengatakan kepada The Associated Press bahwa dari 12 orang yang awalnya tewas, 11 adalah Marinir dan satu petugas medis Angkatan Laut. Informasi tentang kematian ke-13 masih belum tersedia.
AS saat ini memiliki 5.800 tentara di bandara di Kabul yang bekerja untuk mengevakuasi ribuan warga AS, Afghanistan, dan lainnya.