Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Bagi warga AS yang mempertimbangkan untuk membeli mobil tahun ini, tarif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump bisa berarti membuat mereka harus membayar lebih besar untuk kendaraan barunya.
Mengutip GoBankingRates, faktanya, konsumen yang ingin membeli kendaraan baru merupakan pihak yang paling terdampak kenaikan tarif Trump, dengan perkiraan biaya sebesar US$ 30 miliar, yang diperkirakan akan menaikkan harga mobil sekitar US$ 2.000 per orang.
Berikut adalah gambaran bagaimana tarif ini dapat memengaruhi pasar mobil.
Bagaimana Tarif Trump Akan Berdampak pada Mobil pada Tahun 2025?
Tarif, yang merupakan bentuk pajak atas barang impor, dirancang untuk melindungi perusahaan Amerika dari persaingan asing dengan membuat barang impor serupa menjadi lebih mahal.
Pembayaran tarif yang diberlakukan AS dibebankan kepada orang atau perusahaan yang mengimpor produk tersebut, yang dalam beberapa kasus dapat dibebankan kepada konsumen.
Menurut Administrasi Perdagangan Internasional (ITA), Meksiko dan Tiongkok adalah dua produsen kendaraan terbesar di dunia. Bahkan, Consumer Reports mencatat bahwa ada beberapa merek Amerika dan Eropa yang menjual kendaraan buatan Meksiko dan Tiongkok di AS.
Baca Juga: Menilik Potensi Bitcoin di Tengah Kisruh Ancaman Kenaikan Tarif Trump
Banyak produsen mobil memproduksi kendaraan yang lebih kecil dan berbiaya lebih rendah di Meksiko atau negara lain karena margin keuntungan yang tipis dan biaya tenaga kerja yang lebih rendah.
Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk menghindari biaya tarif ini adalah dengan membuat mobil di AS, yang memiliki implikasi biaya tersendiri.
Beberapa ekonom memperkirakan bahwa Tarif Trump diperkirakan akan menaikkan biaya otomotif antara US$ 4.000 hingga US$ 12.500 pada akhir tahun, tergantung pada jenis mobil yang dibeli dan asal usulnya.
Berikut adalah poin-poin utama terkait penerapan tarif Trump baru-baru ini — dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi biaya.
Di awal masa kepresidenannya, Trump menerapkan tarif 10% untuk barang-barang yang datang dari Tiongkok, dengan tarif tambahan 10% untuk impor dari Tiongkok yang akan diberlakukan beberapa minggu kemudian.
Baca Juga: Dampak Tarif 50% AS terhadap Ekspor Brasil: Komoditas hingga Industri Terancam
Tarif yang berlaku saat ini untuk mobil impor ke AS adalah 25% untuk banyak kendaraan dan suku cadang mobil tertentu. Tarif ini, yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump, merupakan tambahan dari tarif dasar 2,5% yang sudah ada.
Tarif 25% yang diberlakukan Trump untuk baja dan aluminium baru-baru ini mulai berlaku.
Karena tarif sebagian besar telah diterapkan, biaya untuk kendaraan dan suku cadang mobil niscaya akan meningkat, yang sangat disayangkan, karena sebelumnya, pasar otomotif telah menunjukkan tanda-tanda stabilisasi.
Waktu penerapan tarif ini bertolak belakang dengan penurunan harga kendaraan baru sebesar 0,3% sejak tahun lalu (menurut data indeks harga konsumen terbaru). Namun, harga mobil dan truk bekas naik 0,8% sejak saat itu. Sementara itu, baik mobil baru maupun bekas masih lebih rendah dari tingkat inflasi inti 2,8% saat ini secara umum, tetapi angka tersebut diperkirakan akan naik.
15 Merek yang Paling Terdampak Tarif Trump
Sekarang, dengan ancaman tarif yang berlaku, meskipun tidak semua model mobil akan langsung mengalami kenaikan harga, banyak analis dan pakar otomotif memprediksi harga merek-merek mobil ini bisa menjadi lebih mahal sebagai akibat langsung dari tarif Trump.
Hal ini didasarkan pada lokasi produksi kendaraan tertentu dan asal impor suku cadangnya.
Tonton: Tarif Trump Berdampak Terhadap Ekspor Industri Mebel, Alas Kaki HIngga Otomotif
1. BMW
2. Buick
3. Dodge
4. Ford
5. Honda
6. Jeep
7. Kia
8. Mazda
9. Nissan
10. Ram
11. Polestar
12. Subaru
13. Toyota
14. Volkswagen
15. Volvo