kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

1,6 Miliar orang terancam miskin di Asia Pacific


Kamis, 24 April 2014 / 14:26 WIB
1,6 Miliar orang terancam miskin di Asia Pacific
ILUSTRASI. Subsidi penjualan kendaraan listrik dapat meningkatkan permintaan mobil elektrifikasi Nissan. Tribunnews/Jeprima


Sumber: Xinhua | Editor: Asnil Amri

MANILA. Bank Pembangunan Asia (ADB) melaporkan, ada 1,6 miliar orang yang ada di Asia Pasifik berisiko jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem. Laporan tersebut dirilis Kamis, (24/9).

Pemberi pinjaman yang berbasis di Manila itu bilang, ada potensi 1,6 miliar orang hidup dengan pendapatan kurang dari US$ 2 per hari di Asia Pacific.

"Mereka berisiko kembali ke jurang kemiskinan ekstrem karena kehilangan pekerjaan, masalah kesehatan, resesi berkepanjangan, inflasi, gagal panen, bencana atau pergolakan sosial," kata laporan yang dirilis ADB tersebut.

Laporan AD itu menyatakan, kenaikan harga pangan merupakan sumber utama dari faktor kemiskinan tersebut. Kenaikan tajam harga pangan mempengaruhi masyarakat miskin, karena separuh pendapatan mereka dikeluarkan untuk membeli makanan.

ADB mencatat, bahwa Asia Pasifik adalah rumah bagi 60% penduduk miskin ekstrem di dunia. Ada sekitar 733 jutanya penduduk di Asia Pasifik hidup di dengan pendapatan US$ 1,25 per hari, di angka kemiskinan ekstrem.

"Tantangan bagi ADB adalah membantu pengembangan negara anggota memberantas kemiskinan yang tersisa, mendukung inklusivitas yang lebih besar untuk mengatasi kesenjangan, dan menjadi lebih relevan dan efektif di negara-negara berpenghasilan menengah," kata Presiden ADB Takehiko Nakao .

Laporan tersebut mengidentifikasi, ada 10 prioritas strategis ADB untuk programnya itu. ADB mengatakan, pihaknya fokus pada infrastruktur karena memainkan penting dalam mengurangi kemiskinan.

Selain itu, pemberi pinjaman berbasis di Manila itu akan menggandakan investasinya di bidang kesehatan dan pendidikan .


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×