Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
WASHINGTON. Ini temuan mengejutkan dari penelitian mengenai Ancaman Keamanan Internet yang dilakukan Symantec. Berdasarkan laporan Symantec yang dirilis hari ini (14/4), serangan siber dan kejahatan siber terhadap perusahaan besar naik 40% secara global pada tahun 2014.
Lima dari setiap enam perusahaan besar -perusahaan yang memiliki 2.500 karyawan- menjadi target serangan siber atau kejahatan email pada tahun lalu. Artinya, terjadi kenaikan sebesar 40% dibanding tahun sebelumnya.
Sementara, serangan terhadap perusahaan menengah dan kecil, yang mencapai 60% dari total perusahaan yang menjadi target serangan, naik sebesar 26% hingga 30%.
Berdasarkan laporan yang sama, hampir 1 juta ancaman malware baru termasuk beragam software yang mengganggu seperti virus, spyware, trojan horses, dan program merusak lainnya diluncurkan setiap hari.
Sedangkan serangan ransomware, yang membatasi akses ke sistem komputer yang mereka infeksi, meningkat 113%. Para korban akan ditawarkan kunci untuk mendekripsi file mereka setelah membayar uang tebusan yang dapat berkisar dari US$ 300 hingga US$ 500. Parahnya, tidak ada jaminan file mereka akan terbuka.
Sektor industri pertambangan, yang meliputi minyak dan gas, merupakan sektor yang paling menjadi target secara global tahun lalu. Sektor lain yang juga menjadi target adalah manufaktur, transportasi, dan industri.