kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

3 Alasan mengapa harga Bitcoin anjlok di bawah US$ 50.000


Senin, 06 Desember 2021 / 07:20 WIB
3 Alasan mengapa harga Bitcoin anjlok di bawah US$ 50.000
ILUSTRASI. Sejumlah mata uang kripto mengalami kejatuhan dalam pada akhir pekan lalu. Salah satunya adalah Bitcoin. REUTERS/Edgar Su


Sumber: Yahoo Finance | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sejumlah mata uang kripto mengalami kejatuhan dalam pada akhir pekan lalu. Mengutip informasi dari Yahoo Finance, harga Bitcoin sedikit pulih pada Sabtu (4/12/2021) sore hingga di atas US$ 48.000  dari posisi terendahnya sekitar US$ 45.000. Padahal, pada Jumat (3/12/2021), Bitcoin tengah menguji level US$ 57.000. Itu artinya, harga Bitcoin menunjukkan penurunan hingga 14,2%.

Koin digital lainnya seperti Ethereum juga mengalami kondisi serupa selama 24 jam terakhir. Republicworld.com mencatat bahwa total kapitalisasi pasar kripto turun dari US$ 2,6 triliun pada hari Jumat menjadi US$ 2,07 triliun pada hari Sabtu. Padahal, total kapitalisasi pasar sempat menyentuh US$ 3 triliun pada bulan lalu, namun hanya untuk waktu yang sangat singkat.

Lantas, mengapa pasar cryptocurrency jatuh?

Selalu sulit untuk menentukan penyebab pastinya, tetapi dalam kasus ini, tampaknya ada sejumlah faktor yang bekerja. Yahoo Finance merangkumnya sebagai berikut:

The Fed

Pertama adalah penurunan saham-saham biasa, sebagian disebabkan oleh pembicaraan mengenai tapering off oleh The Federal Reserve, membuat investor ketakutan oleh aset spekulatif. Investor terkenal Louis Navellier memperingatkan bahwa kebijakan tapering off The Federal Reserve AS dapat memecahkan gelembung Bitcoin dan crypto.

Navellier mengatakan, kebijakan tapering The Fed akan membuat koreksi pada aset berisiko, di mana Bitcoin adalah bagian dari hal tersebut. Dia juga memperingatkan bahwa harga Bitcoin bisa turun di bawah US$ 10.000.

COVID-19

Jelas wabah varian Omicron dan ketidakpastian seputar keparahannya – dan kemanjuran vaksin, yang masih harus ditentukan – juga membuat investor cemas.

Musim liburan

Terakhir, saat ini mulai masuk musim liburan. Banyak investor yang melihat akhir tahun sebagai waktu yang tepat untuk mengunci keuntungan investasinya. Bagaimanapun, bahkan dengan penurunan baru-baru ini, Bitcoin masih mencatat kenaikan sebesar 66% tahun ini. Informasi saja, Bitcoin memulai tahun ini di level US$ 29.400.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×