Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Militer Korea Selatan mengatakan, Korea Utara menembakkan tiga rudal balistik ke arah laut timur Semenanjung Korea pada Sabtu (31/12/2022).
Melansir Reuters, peluncuran tersebut adalah yang terbaru dari sejumlah uji coba rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh Korea Utara tahun ini. Pyongyang terus mengembangkan senjata di tengah spekulasi bahwa pihaknya dapat menguji senjata nuklir untuk ketujuh kalinya.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, tiga rudal balistik jarak pendek ditembakkan sekitar pukul 8 pagi waktu setempat (2300 GMT) dari Provinsi Hwanghae Utara, selatan ibu kota Pyongyang.
Sementara itu, menurut kementerian pertahanan Jepang, ketiganya terbang pada ketinggian sekitar 100 km (62 mil) dan menempuh jarak sekitar 350 km (217 mil).
Militer Korea Selatan juga mengatakan rudal itu terbang sekitar 350 km.
Baca Juga: Membuka Tahun 2023, Presiden Korea Selatan Janji Genjot Ekspor
"Peluncuran rudal balistik Korea Utara adalah provokasi besar yang merusak perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea serta komunitas internasional," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Dia mengutuknya sebagai pelanggaran yang jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB dan mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan aksi tersebut.
Sementara itu, Komando Indo-Pasifik AS mengatakan, peluncuran terbaru rudal oleh Korea Utara tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel atau wilayah AS, atau sekutu Washington. Meski demikian, peluncuran tersebut menyoroti dampak destabilisasi dari program senjata Korea Utara.
Peluncuran tersebut terjadi sehari setelah kementerian pertahanan Korea Selatan mengumumkan telah berhasil melakukan uji terbang kendaraan peluncuran ruang angkasa propelan padat.
Pada hari Senin, lima pesawat tak berawak Korea Utara menyeberang ke Korea Selatan, mendorong militer Korea Selatan mengirim secara acak jet tempur dan helikopter serang untuk mencoba menembak jatuh mereka. Ini merupakan intrusi pertama sejak 2017.
Baca Juga: Kim Jong Un Sambut Tahun Baru 2023 dengan Rudal dan Ancaman Nuklir
Hubungan antara Korea Utara dan sekutu AS Korea Selatan semakin tegang sejak pemerintah konservatif Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengambil alih kekuasaan pada bulan Mei. Dia menjanjikan sikap yang lebih keras terhadap Korea Utara.
Data yang dihimpun kantor berita Yonhap menunjukkan, tidak menghitung peluncuran hari Sabtu, Korea Utara telah menembakkan sekitar 70 rudal balistik tahun ini. Angka itu juga termasuk sekitar delapan rudal balistik antarbenua (ICBM).
Media pemerintah Korea Utara KCNA belum menyebutkan peluncuran tersebut. Tetapi mereka mengatakan pada hari Sabtu bahwa pemimpin Kim Jong Un telah memimpin pertemuan partai pada hari Jumat untuk memutuskan kebijakan dan strategi untuk tahun 2023.