kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.338   45,00   0,28%
  • IDX 7.390   77,77   1,06%
  • KOMPAS100 1.045   8,92   0,86%
  • LQ45 790   4,73   0,60%
  • ISSI 247   4,32   1,78%
  • IDX30 409   2,13   0,52%
  • IDXHIDIV20 466   0,78   0,17%
  • IDX80 118   1,06   0,91%
  • IDXV30 119   0,55   0,47%
  • IDXQ30 130   0,10   0,08%

67 Warga Palestina Tewas Ditembak Militer Israel saat Menunggu Bantuan PBB


Senin, 21 Juli 2025 / 09:16 WIB
67 Warga Palestina Tewas Ditembak Militer Israel saat Menunggu Bantuan PBB
ILUSTRASI. Sedikitnya 67 warga Palestina dilaporkan tewas akibat tembakan pasukan Israel saat mereka menunggu bantuan dari truk-truk PBB di Gaza. REUTERS/Mahmoud Issa TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sedikitnya 67 warga Palestina dilaporkan tewas akibat tembakan pasukan Israel saat mereka menunggu bantuan dari truk-truk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Gaza utara, Minggu.

Insiden ini memperburuk krisis kemanusiaan yang terus memburuk di wilayah tersebut, dengan jumlah pengungsi yang terus meningkat dan akses terhadap bantuan yang semakin terbatas.

Korban Tewas Meningkat, Termasuk Anak-Anak

Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa selain 67 orang yang tewas, puluhan lainnya luka-luka. Ini merupakan salah satu insiden dengan korban terbanyak dalam serangkaian penembakan terhadap warga yang mencari bantuan dalam beberapa minggu terakhir, menyusul insiden sebelumnya pada Sabtu yang menewaskan 36 orang, dan enam orang lainnya di lokasi bantuan di wilayah selatan.

Militer Israel mengklaim bahwa pasukannya menembakkan tembakan peringatan ke arah kerumunan besar di Gaza utara karena dinilai “mengancam secara langsung”, namun menyatakan bahwa laporan jumlah korban mungkin dibesar-besarkan dan bahwa pihaknya “tidak pernah dengan sengaja menargetkan truk bantuan kemanusiaan.”

Baca Juga: Gereja Katolik di Gaza Jadi Sasaran Serang Israel, Paus Leo Merasa Sangat Sedih

PBB: Penembakan terhadap Penerima Bantuan Tidak Bisa Diterima

Program Pangan Dunia (WFP) PBB menyatakan bahwa konvoi bantuan makanan mereka yang terdiri dari 25 truk menghadapi “kerumunan besar warga sipil yang kelaparan” sesaat setelah memasuki Gaza. Para warga kemudian berada di bawah tembakan.

“WFP menegaskan kembali bahwa kekerasan apa pun terhadap warga sipil yang mencari bantuan kemanusiaan adalah sama sekali tidak dapat diterima,” bunyi pernyataan resmi lembaga tersebut.

Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa kelompoknya sangat marah atas meningkatnya jumlah korban dan krisis kelaparan yang terus meluas, dan bahwa hal ini dapat berdampak buruk pada proses perundingan gencatan senjata yang tengah berlangsung di Qatar.

Israel Perintahkan Evakuasi di Deir al-Balah

Militer Israel pada hari Minggu juga menjatuhkan selebaran yang memerintahkan warga untuk mengevakuasi wilayah di Deir al-Balah, Gaza tengah — wilayah yang selama ini menjadi tempat perlindungan ratusan ribu pengungsi.

Setelah selebaran disebarkan, warga melaporkan adanya serangan udara ke tiga rumah di wilayah tersebut. Militer Israel menyatakan belum memasuki wilayah tersebut karena diduga menjadi lokasi penyanderaan oleh Hamas, dan setidaknya 20 dari 50 sandera yang masih ditahan diyakini masih hidup.

Keluarga para sandera mendesak penjelasan, mempertanyakan apakah operasi militer ini akan mengancam keselamatan orang-orang tercinta mereka.

“Apakah ada yang bisa menjamin kepada kami bahwa keputusan ini tidak akan mengorbankan nyawa orang-orang yang kami cintai?” ujar mereka dalam pernyataan bersama.

Baca Juga: Delapan Anak Tewas Saat Ambil Air di Gaza, Israel Berdalih Begini

Krisis Kelaparan Semakin Parah: "Orang-Orang Mati Karena Lapar"

Setelah lebih dari 21 bulan perang, sebagian besar wilayah Gaza kini hancur lebur. Kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan menyebabkan lonjakan kasus kelaparan akut. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut bahwa setidaknya 71 anak telah meninggal akibat malnutrisi, dan 60.000 lainnya mengalami gejala kelaparan berat.

Pada Minggu malam, pihak kementerian melaporkan 18 orang meninggal karena kelaparan dalam 24 jam terakhir. Rumah sakit dipenuhi pasien yang pingsan akibat kelelahan dan kekurangan gizi. Harga pangan melambung tinggi, jauh di atas kemampuan warga untuk membeli.

“Sebagai ayah, saya bangun pagi-pagi hanya untuk mencari makanan, bahkan sepotong roti untuk lima anak saya — tapi tidak ada,” kata Ziad, seorang perawat kepada Reuters.

“Orang yang tidak mati karena bom akan mati karena lapar. Kami ingin perang ini berhenti sekarang, gencatan senjata, bahkan hanya dua bulan.”

PBB: Israel Harus Buka Akses Bantuan

UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, mendesak Israel untuk mengizinkan lebih banyak truk bantuan masuk ke Gaza. Mereka menyatakan telah memiliki pasokan makanan cukup untuk tiga bulan, tetapi tidak diizinkan masuk oleh otoritas Israel.

Sementara itu, militer Israel mengatakan bahwa mereka "menganggap transfer bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza sebagai prioritas utama" dan bekerja sama dengan komunitas internasional untuk memfasilitasi pengirimannya.

Baca Juga: Kebuntuan Perundingan Israel-Hamas, Gencatan Senjata di Gaza Terancam Gagal

Proses Gencatan Senjata Belum Capai Titik Terang

Israel dan Hamas masih terlibat dalam pembicaraan tidak langsung di Doha mengenai kesepakatan gencatan senjata 60 hari dan pertukaran sandera. Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda kesepakatan akan segera tercapai.

Perang ini dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika militan Hamas menyerang Israel dan menewaskan 1.200 orang serta menculik 251 sandera. Sejak saat itu, serangan balasan Israel telah menyebabkan lebih dari 58.000 warga Palestina tewas, menurut otoritas kesehatan di Gaza, dan menyebabkan hampir seluruh penduduk mengungsi, menjadikan krisis ini salah satu yang terburuk dalam sejarah konflik modern.

Selanjutnya: Rupiah Spot Melemah 0,23% ke Rp 16.334 per Dolar AS Pada Senin (21/7) Pagi

Menarik Dibaca: Reli, IHSG Naik Lagi 0,6% Pada Pembukaan Perdagangan (21/7)




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×