Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - GAZA CITY. Sebuah serangan yang diduga dilakukan oleh militer Israel menghantam satu-satunya Gereja Katolik di Jalur Gaza, menewaskan dua orang dan melukai beberapa lainnya, demikian pernyataan Patriarkat Latin Yerusalem pada Kamis (17/7).
“Dua orang tewas akibat serangan yang tampaknya dilakukan oleh tentara Israel yang menghantam Kompleks Keluarga Kudus pagi ini,” kata Patriarkat dalam pernyataan resminya.
Baca Juga: Serangan Udara Israel ke Damaskus Guncang Pasar Kripto, Harga Bitcoin Turun Tajam
Dalam pernyataan terpisah, Gereja Keluarga Kudus di Gaza menyebutkan adanya “sejumlah korban luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.”
Paus Leo, dalam telegram belasungkawa, menyatakan bahwa ia merasa "sangat sedih" dan menyerukan “gencatan senjata segera.”
Ia juga menyampaikan “harapan mendalam untuk dialog, rekonsiliasi, dan perdamaian abadi di kawasan ini,” sebagaimana tercantum dalam telegram yang ditandatangani oleh Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya “mengetahui laporan mengenai kerusakan di Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza serta adanya korban jiwa di lokasi. Saat ini, situasi masih dalam proses peninjauan.”
Baca Juga: Israel Gempur Damaskus, Berjanji Lindungi Komunitas Druze dari Serangan Suriah
“IDF melakukan segala upaya yang memungkinkan untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk tempat ibadah, dan menyesalkan kerusakan yang terjadi,” lanjut pernyataan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataan di platform X juga menyampaikan bahwa hasil penyelidikan akan dipublikasikan.
Israel menegaskan tidak menargetkan gereja atau tempat ibadah lainnya dan menyesalkan setiap kerusakan yang ditimbulkan, baik terhadap bangunan maupun warga sipil.
Patriarkat sebelumnya menyampaikan bahwa Pastor Paroki, Gabriel Romanelli, termasuk di antara korban luka, dan bangunan gerejanya mengalami kerusakan.
Pastor Romanelli, seorang warga Argentina, dikenal rutin memberi kabar kepada mendiang Paus Fransiskus terkait konflik Israel-Palestina melalui telepon dan pesan.
Baca Juga: Delapan Anak Tewas Saat Ambil Air di Gaza, Israel Berdalih Begini
Rekaman video Reuters dari rumah sakit menunjukkan ia mengalami luka ringan, dengan kaki kiri diperban namun masih bisa berjalan.
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menyalahkan Israel atas serangan terhadap kompleks keagamaan tersebut.
“Serangan terhadap warga sipil yang telah dilakukan Israel selama berbulan-bulan tidak dapat diterima. Tidak ada tindakan militer yang dapat membenarkan sikap seperti itu,” ujar Meloni dalam sebuah pernyataan.