Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Paus Leo XIV secara resmi dilantik sebagai pemimpin Gereja Katolik sedunia pada hari Minggu (18/5/2025) melalui sebuah misa khidmat di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Acara tersebut menarik puluhan ribu umat, serta dihadiri puluhan kepala negara dan keluarga bangsawan Eropa.
Misa akan dimulai pukul 10.00 waktu setempat dan akan menjadi penampilan publik pertama Paus Leo menggunakan mobil paus putih. Ia merupakan paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat (AS).
Paus Leo XIV, yang lahir di Chicago dan kini berusia 69 tahun, menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai misionaris di Peru dan juga memegang kewarganegaraan Peru. Hal ini menjadikannya pula paus pertama dari negara Amerika Selatan tersebut.
Robert Prevost, sosok yang relatif belum dikenal publik dan baru diangkat menjadi kardinal dua tahun lalu, terpilih sebagai paus pada 8 Mei dalam konklaf singkat yang hanya berlangsung 24 jam.
Baca Juga: Presiden Ukraina Zelenskiy akan Hadiri Misa Inagurasi Paus Leo
Ia menggantikan Paus Fransiskus asal Argentina, yang wafat pada 21 April lalu setelah memimpin Gereja selama 12 tahun. Masa kepemimpinan Fransiskus kerap diwarnai dinamika, termasuk upayanya melawan kaum tradisionalis serta pembelaannya terhadap kaum miskin dan terpinggirkan.
Delegasi Amerika Serikat dalam pelantikan ini akan dipimpin oleh Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio. Keduanya merupakan penganut Katolik. Vance diketahui sempat berselisih pendapat dengan Paus Fransiskus terkait kebijakan imigrasi pemerintahan Trump.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy juga dijadwalkan hadir. Menurut salah satu pembantu utamanya, ia akan menyempatkan diri bertemu para pemimpin lain, sebagaimana dilakukannya saat pemakaman Paus Fransiskus ketika bertatap muka dengan Presiden AS Donald Trump di Basilika Santo Petrus.
Terakhir kali Zelenskiy bertemu dengan Vance adalah pada Februari lalu di Gedung Putih, dalam sebuah pertemuan yang berlangsung tegang di hadapan media.
Pelantikan ini juga akan dihadiri oleh sejumlah kepala negara, termasuk dari Peru, Israel, dan Nigeria, serta perdana menteri dari Italia, Kanada, dan Australia.
Baca Juga: Paus Leo XIV Muncul Kembali di Media Sosial, Ini Isi Unggahan Perdananya!
Kanselir Jerman Friedrich Merz dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga dijadwalkan hadir. Sejumlah bangsawan Eropa, seperti Raja Felipe dan Ratu Letizia dari Spanyol, akan menempati kursi kehormatan di dekat altar utama.
Fokus pada Perdamaian
Sejak terpilih, Paus Leo XIV telah beberapa kali memuji mendiang Paus Fransiskus, meski belum memberikan sinyal yang jelas apakah ia akan melanjutkan visi Fransiskus dalam membuka Gereja terhadap dunia modern.
Khotbah pelantikannya pada hari Minggu diperkirakan akan mencerminkan prioritas-prioritas utama masa kepausannya. Selama sepuluh hari terakhir, Paus Leo telah menekankan komitmennya terhadap upaya perdamaian.
Dalam pidato pertamanya di hadapan umat di Lapangan Santo Petrus setelah terpilih, ia menyampaikan, “Damai sejahtera bagi kalian semua,” sebuah frasa yang lazim digunakan dalam liturgi Katolik.
Pada 14 Mei lalu, dalam pidato kepada para pejabat Gereja Katolik Timur yang banyak bermukim di wilayah konflik seperti Ukraina dan Timur Tengah, Paus Leo menyatakan tekadnya untuk melakukan “segala upaya” demi perdamaian. Ia juga menawarkan Vatikan sebagai mediator dalam konflik-konflik global, dengan menyatakan bahwa perang “tidak pernah bisa dihindari”.
Baca Juga: Paus Leo XIV Tegaskan Komitmen Perkuat Dialog dengan Komunitas Yahudi
Misa pelantikan akan mencakup doa-doa dalam berbagai bahasa—termasuk Latin, Italia, Yunani, Portugis, Prancis, Arab, Polandia, dan Mandarin—sebagai simbol jangkauan Gereja Katolik yang mencakup 1,4 miliar umat di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari upacara pelantikan, Paus Leo XIV akan menerima dua lambang jabatan kepausan: pallium, sehelai kain wol domba yang melambangkan peranannya sebagai gembala umat, serta cincin nelayan, sebuah cincin emas berstempel yang menggambarkan Santo Petrus memegang kunci Surga.
Cincin ini akan digunakan untuk menyegel dokumen resmi selama masa kepausannya, dan secara tradisi akan dihancurkan setelah ia wafat.