Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Paus Leo XIV menyampaikan kepada komunitas Yahudi global bahwa ia berkomitmen memperkuat dialog antara Gereja Katolik Roma dan umat Yahudi.
Pernyataan ini disampaikan dalam surat kepada Rabbi Noam Marans, Direktur Urusan Antaragama Komite Yahudi Amerika, yang dipublikasikan melalui platform X pada Senin malam.
Paus Leo, yang merupakan paus pertama kelahiran Amerika Serikat, menulis bahwa dirinya akan melanjutkan dan memperkuat dialog serta kerja sama dengan komunitas Yahudi, mengacu pada semangat Nostra Aetate, sebuah deklarasi penting Konsili Vatikan Kedua.
Baca Juga: Arti Nama Paus Leo XIV yang Dipilih Robert Prevost dan Sejarah Paus Leo Terdahulu
"Dengan mengandalkan bantuan Yang Mahakuasa, saya berjanji untuk melanjutkan dan memperkuat dialog dan kerja sama Gereja dengan orang-orang Yahudi dalam semangat deklarasi Konsili Vatikan Kedua, Nostra Aetate," tulis Paus Leo.
Nostra Aetate, yang disahkan dalam Konsili Vatikan II (1962–1965), menolak tuduhan kolektif terhadap orang Yahudi atas kematian Yesus dan mendorong dialog antaragama.
Dokumen tersebut menjadi tonggak dalam perbaikan hubungan antara Gereja Katolik dan komunitas Yahudi, yang sebelumnya ditandai oleh sejarah panjang ketegangan dan penganiayaan.
Baca Juga: Habemus Papam, Simak Profil Robert Francis Prevost yang Terpilih Sebagai Paus Leo XIV
Dialog yang terjalin selama dua dekade setelahnya memungkinkan Paus Yohanes Paulus II menjadi paus pertama yang mengunjungi sinagoge. Pada tahun 1986, dalam kunjungannya ke sinagoge utama Roma, ia menyebut umat Yahudi sebagai “saudara tua kita yang terkasih”.
Setelah melalui masa hubungan yang kerap menegang, Vatikan dan Israel menandatangani Perjanjian Fundamental pada 1993 dan mulai saling bertukar duta besar pada tahun berikutnya.
Menurut sumber Vatikan, Rabbi Marans akan menghadiri Misa pelantikan Paus Leo pada hari Minggu. Lebih dari selusin pemimpin Yahudi dari berbagai negara juga dijadwalkan hadir. Namun, belum diketahui apakah pejabat pemerintah Israel akan turut hadir dalam acara tersebut.
Hubungan antara Vatikan dan Israel belakangan memburuk sejak meletusnya perang di Gaza pada 2023, Paus Fransiskus semasa hidupnya kerap mengutuk antisemitisme.
Baca Juga: Paus Leo XIV Serukan 'Tidak Ada Lagi Perang' dalam Pesan Minggu Pertamanya di Vatikan
Perang bermula saat militan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang ke Gaza. Sejak saat itu, menurut otoritas Palestina, lebih dari 52.000 warga Palestina tewas dan sebagian besar wilayah Gaza mengalami kehancuran besar.
Delegasi Israel dalam pemakaman Paus Fransiskus bulan lalu dipimpin oleh duta besar untuk Vatikan, Yaron Sideman. Sumber menyebut kehadiran tersebut disengaja dibuat minimal, sebagai bentuk keberatan atas pernyataan Fransiskus mengenai Gaza.
Pada November lalu, Fransiskus sempat menyarankan agar komunitas internasional mengkaji apakah operasi militer Israel di Gaza tergolong sebagai genosida, dalam salah satu kritiknya yang paling tegas terhadap Israel.