kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Para Kardinal & Tokoh Gereja Beri Gambaran Awal Soal Arah Kepemimpinan Paus Leo XIV


Jumat, 09 Mei 2025 / 23:49 WIB
Para Kardinal & Tokoh Gereja Beri Gambaran Awal Soal Arah Kepemimpinan Paus Leo XIV
Bapa Leo XIV memimpin Misa di Kapel Sistina di Vatikan, 9 Mei 2025. Vatican Media/Simone Risoluti - Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  VATIKAN. Para kardinal dan tokoh Gereja memberikan wawasan awal mengenai latar belakang dan pandangan sosial Paus Leo XIV pada Jumat (9/5), di tengah rasa ingin tahu publik terhadap arah kepausannya.

Meskipun tetap menjaga kerahasiaan konklaf, mereka membagikan sejumlah informasi tentang pemimpin baru Gereja Katolik tersebut.

Kardinal Reinhard Marx dari Jerman menyatakan bahwa Robert Prevost, yang terpilih sebagai paus pada Kamis (8/5), memiliki pengalaman internasional, pemahaman lintas budaya, dan kemampuan bahasa yang luas berkat kiprahnya di Amerika Serikat dan Peru. 

Baca Juga: Paus Leo XIV Pernah Kunjungi Tanah Papua, Kerendahan Hatinya Bikin Kagum

Hal ini, menurut Marx, membuat Prevost sangat layak untuk menjabat sebagai paus.

"Itu meyakinkan saya bahwa ia adalah pilihan yang mungkin. Karena itu, saya sangat senang pada akhirnya," ujar Marx kepada wartawan.

Prevost, yang lahir di Chicago, berkewarganegaraan ganda AS-Peru dan pernah melayani selama puluhan tahun di Peru. Ia fasih berbahasa Inggris dan Spanyol, serta menguasai bahasa Prancis, Italia, sedikit bahasa Jerman, dan memahami bahasa Latin.

Marx juga menggarisbawahi bahwa Paus Leo XIV dalam pidato pertamanya di Basilika Santo Petrus menekankan pesan perdamaian, yang dinilainya sebagai isyarat penting. Ia yakin Paus Leo akan melanjutkan sikap vokal Paus Fransiskus dalam menentang konflik dan kekerasan.

Baca Juga: Paus Leo XIV Pernah Kritik Trump dan Vance, Make America Great Again (MAGA) Meradang

"Kita memerlukan suara lain di dunia ini, dan saya pikir itulah yang diharapkan banyak orang," tambah Marx.

POPE-LEO/

Sementara itu, meskipun Presiden AS Donald Trump menyambut baik terpilihnya paus pertama asal AS, beberapa unggahan media menunjukkan bahwa Leo XIV memiliki pandangan berbeda terkait kebijakan AS, terutama mengenai isu migrasi ketika masih menjadi kardinal.

"Sebagai paus, tentu ia tidak akan mencari konfrontasi secara langsung, tetapi ia akan siap bersikap tegas bila dibutuhkan," ujar Marx.

Pastor Joseph Farrell, Vikaris Jenderal Ordo Santo Agustinus yang telah mengenal Prevost sejak pertengahan 1980-an, mengatakan bahwa Paus Leo XIV kemungkinan akan lebih berhati-hati dibanding pendahulunya, Paus Fransiskus, yang dikenal spontan dan terus terang dalam berbicara.

Baca Juga: Paus Leo XIV akan Gelar Misa Pertama di Kapel Sistina

"Fransiskus biasanya langsung mengungkapkan isi hatinya. Paus Leo cenderung memikirkan terlebih dahulu pesan yang ingin disampaikannya, lalu mengungkapkannya dengan cara yang dipertimbangkan," ujar Farrell dalam wawancara dengan Reuters.

Menurut Farrell, hal ini merupakan karakter penting dari seorang pemimpin dan pelayan dalam Gereja.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×