Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Paus Leo XIV akan menggelar misa bersama para kardinal di Kapel Sistina pada Jumat (9/5).
Sehari setelah ia terpilih secara mengejutkan sebagai pemimpin baru Gereja Katolik, menjadikannya paus pertama asal Amerika Serikat (AS).
Pemilihan Kardinal Robert Prevost, yang berasal dari Chicago namun telah lama bertugas sebagai misionaris di Amerika Latin, terjadi melalui konklaf selama dua hari yang selesai pada Kamis (8/5) malam, ditandai dengan asap putih yang mengepul dari cerobong kapel.
Baca Juga: Paus Leo Jadi Sorotan, Komentar Lama soal Trump Kembali Muncul
Setelah misa, Paus Leo dijadwalkan makan siang bersama para kardinal yang memilihnya sebelum mereka kembali ke tempat tinggal masing-masing di seluruh dunia.
Penerus Paus Fransiskus, yang wafat bulan lalu pada usia 88 tahun, menghadapi sejumlah tantangan besar, mulai dari defisit anggaran Vatikan hingga perpecahan internal Gereja terkait isu LGBT, umat yang bercerai, serta peran perempuan dalam struktur Gereja.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump segera mengucapkan selamat atas terpilihnya Paus Leo sebagai paus pertama asal AS.
“Sungguh membanggakan, dan kehormatan besar bagi negara kita. Saya menantikan pertemuan dengan Paus Leo XIV. Ini akan menjadi momen yang sangat berarti!” tulis Trump.
Namun demikian, Paus baru yang kini berusia 69 tahun tersebut diketahui memiliki rekam jejak kritik terhadap kebijakan Trump dan Wakil Presiden JD Vance, menurut sejumlah unggahan di akun X milik Robert Prevost.
Baca Juga: Dari Altar South Side ke Takhta Suci: Kisah Paus Leo XIV
“Damai sejahtera bagi kalian semua,” ucap Paus Leo kepada ribuan umat yang bersorak di Lapangan Santo Petrus pada Kamis malam.
Ia berbicara dalam bahasa Italia dan Spanyol, namun tidak menyampaikan pidato dalam bahasa Inggris.
Paus baru ini memiliki kewarganegaraan ganda AS-Peru dan selama beberapa dekade bekerja di utara Peru, pertama sebagai misionaris dan kemudian sebagai Uskup Chiclayo dari 2015 hingga 2023.
Warga Katolik di Chiclayo, wilayah barat laut Peru, turun ke jalan dan lonceng gereja dibunyikan untuk merayakan terpilihnya seseorang yang mereka anggap sebagai bagian dari komunitas mereka.
Petunjuk penting mengenai arah kepemimpinan Paus Leo terlihat dari pilihannya menggunakan nama “Leo”, sesuatu yang kerap digunakan paus untuk menyampaikan sinyal prioritas masa jabatannya.
Baca Juga: Arti Nama Paus Leo XIV yang Dipilih Robert Prevost dan Sejarah Paus Leo Terdahulu
Paus terakhir dengan nama tersebut adalah Leo XIII (1878–1903), yang dikenal dengan komitmennya terhadap isu-isu keadilan sosial dan dianggap meletakkan dasar ajaran sosial Katolik modern.
Prevost baru diangkat sebagai kardinal pada tahun 2023. Ia dikenal memiliki kepribadian pemalu dan jarang diwawancarai media.
Meski demikian, gaya diam-diam dan dukungannya terhadap Paus Fransiskus menarik perhatian rekan-rekannya.
Dalam pidato pertamanya sebagai paus, ia menekankan pentingnya persatuan.
Dua tahun lalu, Fransiskus memanggilnya ke Roma untuk memimpin kantor Vatikan yang menangani penunjukan uskup Katolik di seluruh dunia, membuatnya terlibat langsung dalam memilih banyak pemimpin Gereja global.