Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MacBook terjangkau Apple, yang baru-baru ini dikabarkan akan segera hadir, kembali menjadi perbincangan hangat. Kali ini, rumor yang beredar adalah harganya hanya sebesar US$ 599 atau Rp 9.700.000 (kurs Rp 16.194).
Mengutip Techradar, Wccftech menandai sebuah postingan dari pembocor Jukan di media sosial X, yang menayangkan laporan dari DigiTimes yang merujuk pada sumber-sumber di rantai pasokan di Asia, membocorkan beberapa informasi terbaru tentang MacBook tersebut.
Kabarnya MacBook akan dibanderol antara US$ 599 dan US$ 699 di AS, dan beberapa komponen akan diproduksi pada kuartal ketiga tahun ini.
Ini mendahului rumor peluncurannya pada (awal) tahun 2026, meskipun laporan baru ini bahkan menyebutkan kemungkinan peluncuran komersialnya di akhir tahun 2025.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, salah satu cara utama Apple untuk menekan harga MacBook yang baru ini adalah dengan menggunakan chip iPhone sebagai prosesornya.
Berdasarkan laporan DigiTimes, CPU dari MacBook ini kabarnya akan menggunakan A18 Pro, dan laptopnya akan ringkas, bahkan lebih kecil dari MacBook Air, dengan layar 12,9 inci.
Baca Juga: Elon Musk Ancam Gugat Apple, Tuduh Monopoli Peringkat App Store
Laporan tersebut memperjelas bahwa Apple bermaksud "mengguncang pasar notebook" dengan "MacBook ultra-murah" ini. Dan jika harganya mencapai US$ 599, itu pasti akan menjadi perubahan besar dalam lanskap laptop.
Tentu saja, perlu diingat bahwa ini hanyalah rumor. Dan perlu dipertimbangkan lebih lanjut bahwa harga yang dirumorkan adalah kisaran (US$ 599 hingga US$ 699). Ini menunjukkan Apple belum memutuskan, yang tidak diragukan lagi memang demikian.
Laporan DigiTimes memperjelas bahwa sektor pendidikan - dan Chromebook - bukanlah target MacBook teoretis ini, melainkan pasar yang lebih luas, di mana Apple ingin mengimbangi potensi kenaikan harga MacBook Air (akibat inflasi) dengan penawaran yang lebih murah ini.
Tonton: India Serukan Boikot Produk AS: McDonalds, Coca-Cola, dan Apple Jadi Sasaran
Dengan penjualan Mac yang mengalami penurunan signifikan tahun lalu, Apple tentu ingin memastikan tren tersebut tidak muncul kembali, dan sebaliknya, perusahaan ingin menjaga momentum tersebut.
Apa pun alasan Apple memproduksi MacBook murah ini, jika memang dibanderol US$ 599, produk ini akan sangat menggoda banyak orang.