Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Paus Leo XIV melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Senin (12/5), menandai percakapan resmi pertama antara paus yang baru terpilih itu dengan seorang pemimpin asing.
Dalam percakapan tersebut, keduanya membahas usulan gencatan senjata dan situasi kemanusiaan akibat perang.
Presiden Zelenskiy, melalui unggahan di aplikasi Telegram, menyebut percakapan dengan Paus Leo XIV berlangsung hangat dan substantif. Ia juga menyampaikan undangan resmi kepada Paus untuk mengunjungi Ukraina.
Baca Juga: Paus Leo XIV Pernah Kritik Trump dan Vance, Make America Great Again (MAGA) Meradang
Selain isu gencatan senjata, Zelenskiy menyatakan bahwa pembahasan juga mencakup nasib anak-anak Ukraina yang dipindahkan secara paksa oleh Rusia pasca invasi besar-besaran, serta upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik yang masih berlangsung.
Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, mengonfirmasi kepada Reuters bahwa panggilan tersebut telah berlangsung, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai isi percakapan.
Hubungan antara Ukraina dan Takhta Suci sebelumnya tergolong kompleks, terutama di masa kepemimpinan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April lalu.
Mendiang Paus secara konsisten mengutuk perang sebagai tindakan agresi yang tidak dapat dibenarkan, serta menyebut Ukraina sebagai "negara martir." Ia juga menyerukan perdamaian dalam hampir setiap penampilan publiknya.
Baca Juga: Para Kardinal & Tokoh Gereja Beri Gambaran Awal Soal Arah Kepemimpinan Paus Leo XIV
Namun demikian, Paus Fransiskus menuai kritik dari sebagian warga Ukraina karena tidak secara tegas menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai agresor, serta karena pernyataannya yang menyarankan Ukraina mempertimbangkan perdamaian demi mengakhiri penderitaan.