Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Dolar AS melemah mendekati level terendah beberapa pekan terhadap euro dan sterling pada Kamis (14/8/2025), seiring meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan kembali memangkas suku bunga acuannya bulan depan.
Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang semakin besar, ditambah meningkatnya investasi institusional di aset kripto, mendorong lonjakan harga bitcoin hingga mencetak rekor tertinggi baru.
Baca Juga: Perkasa, Rupiah Spot Menguat 0,56% ke Rp 16.112 Per Dolar AS pada Kamis (14/8) Pagi
Indeks dolar, yang mengukur pergerakan dolar terhadap euro, sterling, dan empat mata uang utama lainnya, stabil di level 97,704 pada pukul 00.02 GMT.
Indeks tersebut telah turun sekitar 0,8% dalam dua sesi terakhir, menyentuh 97,626 pada Rabu (13/8/2025), level terendah sejak 28 Juli.
Euro menguat ke US$1,1713, mendekati puncak Rabu di US$1,1730, level tertinggi sejak 28 Juli. Sterling naik ke US$1,3586, tertinggi sejak 24 Juli. Terhadap yen Jepang, dolar melemah 0,3% ke 146,95.
Nada kebijakan The Fed belakangan ini terdengar lebih dovish, di tengah tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja.
Sementara itu, tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump belum memberikan dorongan signifikan pada inflasi.
Baca Juga: Sentimen Pemangkasan Suku Bunga The Fed Mengerek Bitcoin Menembus Rekor Tertinggi
Menurut data LSEG, pelaku pasar melihat peluang hampir pasti bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada 17 September, dengan sekitar 7% peluang pemangkasan besar sebesar 50 basis poin.
“Bagi pasar, bukan lagi soal apakah The Fed akan memangkas suku bunga pada September, melainkan seberapa besar pemangkasannya,” kata Kyle Rodda, analis di Capital.com.
“Tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja membuat kontrak berjangka memperkirakan serangkaian pemangkasan hingga akhir tahun.”
Pada Rabu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyerukan “serangkaian pemangkasan suku bunga” dan mengatakan The Fed dapat memulai langkah tersebut dengan pemangkasan setengah poin.
Trump berulang kali mengkritik Ketua The Fed Jerome Powell karena dinilai terlambat menurunkan suku bunga.
Baca Juga: Pergerakan Rupiah Menanti Arah Bunga The Fed
Pelemahan dolar, potensi intervensi politik dalam kebijakan moneter AS, dan meningkatnya selera risiko investor di tengah prospek pelonggaran The Fed, mendorong bitcoin menembus rekor tertinggi sejak 14 Juli, mencapai US$123.674,71 pada sesi terbaru.
Kenaikan bitcoin juga diperkuat oleh aliran dana institusional yang meningkat tahun ini, menyusul berbagai perubahan regulasi yang dipimpin Trump, yang menjuluki dirinya “presiden cryptocurrency.”
Langkah terbaru adalah perintah eksekutif pekan lalu yang membuka jalan bagi aset kripto untuk dimasukkan dalam rekening pensiun 401(k).
“Perusahaan seperti MicroStrategy dan Block Inc. terus membeli bitcoin,” kata analis IG, Tony Sycamore.
“Secara teknikal, penembusan berkelanjutan di atas US$125.000 dapat mendorong bitcoin menuju US$150.000.”