Sumber: AP News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Paus Leo XIV, pemimpin tertinggi Gereja Katolik pertama yang berasal dari Amerika Serikat, resmi mengambil alih kendali akun media sosial resmi Vatikan, @Pontifex, dan memulai babak baru dalam komunikasi publik Takhta Suci di era digital.
Dalam unggahan perdananya di Instagram pada Selasa, Paus Leo XIV menyampaikan pesan damai kepada dunia: “Damai besertamu sekalian!”, mengutip kata-kata pertamanya saat tampil di hadapan umat sebagai Paus.
Awal Baru di Era Digital Vatikan
Akun @Pontifex yang diluncurkan pada 2012 pada masa Paus Benediktus XVI kini menjadi kanal utama komunikasi Vatikan di platform digital. Akun tersebut tersedia dalam sembilan bahasa — Inggris, Spanyol, Portugis, Italia, Prancis, Jerman, Polandia, Arab, dan Latin — dengan total pengikut mencapai 52 juta orang di seluruh dunia.
Baca Juga: Gelar Sarjana Paus Leo XIV Bikin Publik Terkejut, Tak Ada yang Menyangka!
Kini, untuk pertama kalinya, seorang Paus secara langsung menggunakan dan menyuarakan pesannya melalui platform tersebut. Unggahan perdana Paus Leo XIV menampilkan foto-foto dari hari-hari pertamanya sebagai Paus, menandai pendekatan yang lebih personal dan autentik dalam komunikasi Tahta Suci.
Arsip Digital Paus Fransiskus
Vatikan juga mengonfirmasi bahwa semua konten dari masa 12 tahun kepausan Paus Fransiskus akan diarsipkan sebagai bagian dari catatan sejarah digital Gereja. Selama masa jabatannya, pesan-pesan di media sosial ditulis dan dikurasi oleh tim komunikasi Vatikan, bukan secara langsung oleh Paus sendiri.
Langkah ini menunjukkan tekad Vatikan untuk menjaga jejak digital para pemimpin spiritualnya, serta memastikan kesinambungan sejarah dan doktrin Katolik di dunia maya.
Baca Juga: Paus Leo XIV Akan Tempati Kembali Apartemen Kepausan di Istana Apostolik
Perubahan Pendekatan: Lebih Aktif dan Responsif
Berbeda dengan para pendahulunya, Paus Leo XIV memiliki riwayat media sosial yang cukup aktif. Sebagai Kardinal Robert Prevost sebelum terpilih menjadi Paus, ia sempat menggunakan akun X (sebelumnya Twitter) sejak 2011, meskipun akun tersebut sempat tidak aktif sejak Juli 2023.
Namun, awal tahun ini, akun tersebut kembali aktif dengan membagikan kritik terhadap kebijakan migrasi pemerintahan Trump dan pernyataan Wakil Presiden JD Vance, menandakan kecenderungan sang Paus untuk secara terbuka menyuarakan posisi moral dan politiknya terhadap isu-isu kemanusiaan.