Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam perkembangan bersejarah bagi Gereja Katolik, Kardinal Robert Prevost secara resmi ditunjuk sebagai Paus Leo XIV pada Kamis, 8 Mei 2025.
Penunjukan ini menandai tonggak penting karena beliau menjadi paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat, suatu pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah panjang Kepausan.
Latar Belakang: Dari Misionaris di Peru hingga Takhta Suci
Mengutip ladbible, Paus Leo XIV lahir pada September 1955 di Chicago, Illinois, dan menghabiskan sebagian besar karier religiusnya sebagai misionaris di Peru.
Di negara tersebut, beliau menjabat sebagai Uskup dari tahun 2015 hingga 2023, menunjukkan dedikasi luar biasa terhadap pelayanan pastoral dan sosial di wilayah-wilayah terpencil.
Kiprahnya yang menonjol dalam pelayanan lintas budaya membuatnya diangkat sebagai kardinal oleh Paus Fransiskus, yang menjadi mentornya dalam reformasi Gereja Katolik era modern.
Baca Juga: Paus Leo XIV Serukan 'Tidak Ada Lagi Perang' dalam Pesan Minggu Pertamanya di Vatikan
Pendidikan dan Karier Awal: Pilihan Unik Seorang Paus
Hal yang paling mengejutkan dari profil Paus Leo XIV adalah latar belakang pendidikannya. Alih-alih hanya berfokus pada studi teologi atau filsafat seperti kebanyakan calon pemimpin gereja, Prevost justru menempuh pendidikan sarjana di bidang Matematika.
Ia memperoleh gelar Bachelor of Science dalam Matematika dari Villanova University di Pennsylvania.
Di samping matematika, Prevost juga mempelajari filsafat, yang kemudian memperkaya pandangan teologis dan humanisnya.
Kombinasi disiplin ilmu yang jarang ditemui dalam profil seorang paus ini menunjukkan keluasan wawasan dan kemampuan berpikir analitis yang kuat — dua kualitas yang sangat berharga dalam kepemimpinan spiritual global.
Reaksi Publik: Paus Matematika yang Menginspirasi Dunia Maya
Pengangkatan Paus Leo XIV menjadi topik hangat di media sosial, terutama di platform X (sebelumnya Twitter). Banyak pengguna yang menyambut dengan antusias sekaligus kagum terhadap latar belakang akademis beliau.
Beberapa komentar jenaka pun bermunculan:
"Paus lulusan matematika berarti dia tidak hanya percaya bahwa Yesus menggandakan roti dan ikan — dia juga tahu rumusnya."
"Karier lulusan matematika: kuantitatif, programmer, mahasiswa pascasarjana… paus."
"Paus Leo XIV bukan hanya memahami dosa (sin), tapi juga cos."
Komentar-komentar ini menggambarkan bagaimana publik mengapresiasi perpaduan antara ilmu eksakta dan spiritualitas yang dihadirkan oleh pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang baru.
Baca Juga: Gaji Paus Leo XIV Terungkap! Fakta Mengejutkan yang Tak Pernah Anda Duga
Paus dan Peran Global: Harapan Baru dalam Era Modernisasi Gereja
Dengan latar belakang pendidikan yang unik dan pengalaman pastoral yang mendalam, Paus Leo XIV diharapkan membawa angin segar dalam reformasi Gereja Katolik.
Kombinasi antara pemikiran logis dan empati pastoralnya diyakini mampu menjembatani berbagai tantangan zaman, termasuk krisis kepercayaan umat, isu sosial global, dan transformasi digital.
Sebagai penerus Paus Fransiskus, beliau juga diprediksi akan melanjutkan pendekatan humanis dan progresif, sembari tetap memelihara doktrin dan nilai-nilai fundamental Gereja.