Sumber: AP News,Yahoo Finance | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Eastman Kodak Co., perusahaan fotografi legendaris berusia lebih dari 130 tahun, memperingatkan adanya “keraguan substansial” terhadap kemampuannya untuk terus beroperasi.
Peringatan ini muncul di tengah kekhawatiran bahwa perusahaan akan kesulitan memenuhi kewajiban utang yang jatuh tempo dalam waktu dekat.
Saham Anjlok di Tengah Peringatan Likuiditas
Dalam perdagangan Selasa pagi waktu setempat, saham Kodak merosot lebih dari 13%. Dalam pengajuan dokumen ke regulator, perusahaan menyatakan memiliki utang yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan mendatang, namun tidak memiliki pendanaan yang sudah dijamin atau likuiditas yang tersedia untuk melunasinya sesuai ketentuan saat ini.
Baca Juga: Ini 4 Keuntungan Punya Hobi Fotografi, Bantu Atasi Anxiety
“Kondisi ini menimbulkan keraguan substansial terhadap kemampuan Kodak untuk melanjutkan sebagai going concern,” tulis manajemen dalam laporan tersebut.
Per 30 Juni, Kodak memiliki kas dan setara kas sebesar US$155 juta, dengan US$70 juta di antaranya berada di AS.
Langkah Restrukturisasi dan Pemangkasan Biaya
Tahun lalu, Kodak mengumumkan rencana mengakhiri program pendapatan pensiun demi membayar sebagian utangnya, seperti dilaporkan The Wall Street Journal.
Chief Financial Officer Kodak, David Bullwinkle, mengatakan pada Senin lalu bahwa perusahaan memperkirakan akan mengetahui pada Jumat mendatang bagaimana memenuhi kewajiban membayar seluruh peserta program pensiun, dan menargetkan proses tersebut rampung pada Desember 2025.
Dari Ikon Fotografi ke Tantangan Digital
Didirikan oleh George Eastman pada tahun 1880, Kodak dikenal luas di awal abad ke-20 lewat kamera Brownie dan Instamatic, serta kotak film kuning-merah ikoniknya. Namun, kejayaan itu mulai meredup akibat persaingan dari produsen Jepang dan kegagalan beradaptasi dengan peralihan teknologi dari film ke fotografi digital.
Pada 2012, Kodak mengajukan perlindungan kebangkrutan setelah terpukul oleh persaingan yang ketat, pertumbuhan fotografi digital, dan beban utang yang terus meningkat.
Baca Juga: Oppo Reno 14 Series Hadir Dengan Teknologi AI Fotografi Profesional
Untuk bertahan, perusahaan menjual banyak unit bisnis dan patennya, serta menghentikan produksi kamera yang pernah membuatnya terkenal. Setahun kemudian, Kodak keluar dari pengawasan pengadilan sebagai perusahaan yang lebih kecil dengan fokus pada pencetakan komersial dan kemasan.
Dalam upaya mencari sumber pendapatan baru, Kodak kini hampir menyelesaikan pembangunan pabrik untuk memproduksi produk farmasi terregulasi. Perusahaan saat ini sudah memproduksi bahan awal farmasi yang tidak diatur (unregulated key starting materials). Produksi di fasilitas yang telah diretrofit ini dijadwalkan dimulai akhir tahun ini.