Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Paus Leo XIV dikabarkan akan menempati apartemen kepausan tradisional yang terletak di lantai pertama Istana Apostolik Vatikan, menggantikan penggunaan Suite 201 di Santa Marta yang telah ditutup usai wafatnya Paus Fransiskus.
Mengutip la-croix.com, Rabu (14/5), apartemen kepausan tersebut telah tidak digunakan selama lebih dari 12 tahun sejak Paus Fransiskus memilih untuk tinggal di Santa Marta dengan alasan ingin lebih dekat dengan umat dan menghindari isolasi.
Sejak saat itu, apartemen tersebut hanya difungsikan untuk doa Angelus setiap hari Minggu.
Baca Juga: Profil Kardinal Robert Francis Prevost asal AS yang Terpilih Menjadi Paus Leo XIV
Ruang bersejarah itu secara resmi dibuka kembali pada 11 Mei lalu, seusai doa Regina Caeli, di hadapan Paus Leo XIV. Namun, sebelum dapat ditinggali, apartemen itu memerlukan renovasi besar-besaran.
Terakhir direnovasi pada tahun 2005 setelah wafatnya Paus Yohanes Paulus II, ruang tersebut kini menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius, seperti rembesan air di langit-langit, tumbuhnya rumput liar di teras atap, serta kerusakan pada ornamen batu.
Pada tahun 2005, perbaikan yang dilakukan mencakup pembaruan sistem kelistrikan dari 125 volt ke standar modern, perbaikan pipa, modernisasi sistem pendingin udara dan dapur, serta pembangunan perpustakaan untuk koleksi pribadi Paus Benediktus XVI.
Sementara proses renovasi berjalan, Paus Leo XIV kembali menempati apartemen lamanya di Istana Kantor Suci, yang dulu digunakan saat ia menjabat di Dikasteri untuk Uskup.
Baca Juga: Habemus Papam, Simak Profil Robert Francis Prevost yang Terpilih Sebagai Paus Leo XIV
Setiap pagi, beliau berjalan melintasi Lapangan Santo Petrus menuju kantornya, dan menyempatkan diri untuk berdoa dan merayakan Misa bersama komunitas Ordo Agustinian di kuria mereka.
Suite 201 di Santa Marta, yang sempat menjadi kediaman Paus Fransiskus selama lebih dari satu dekade, kini disegel dan juga membutuhkan perbaikan.
Paus Leo XIV diharapkan akan menjadi paus pertama dalam lebih dari satu dekade yang kembali menempati apartemen resmi kepausan, tempat yang telah dihuni para pemimpin Gereja Katolik sejak tahun 1870.
Baca Juga: Paus Leo XIV Pernah Kunjungi Tanah Papua, Kerendahan Hatinya Bikin Kagum
Keputusan ini menandai kembalinya tradisi kepausan yang sempat ditinggalkan oleh pendahulunya.