kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

7 Karakter Bos yang Harus Diwaspadai Menurut Warren Buffett, Bisa Hambat Karier


Rabu, 12 Maret 2025 / 04:10 WIB
7 Karakter Bos yang Harus Diwaspadai Menurut Warren Buffett, Bisa Hambat Karier
ILUSTRASI. Ada beberapa karakteristik bos yang mungkin disarankan Buffett untuk diwaspadai karena bisa menghambat karier seseorang. REUTERS/Rick Wilking


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Menjelajahi lanskap karier profesional sama pentingnya dengan menyelaraskan diri dengan kepemimpinan yang baik, keterampilan, dan tekad seseorang. 

Bos atau atasan berperan penting dalam membentuk karier, memengaruhi kepuasan kerja, bahkan memengaruhi pertumbuhan pribadi kita. 

Namun, tidak semua atasan diciptakan sama. Dengan mengambil wawasan dari salah satu investor paling sukses di zaman kita, Warren Buffett, artikel ini menyelidiki tanda-tanda peringatan halus yang mungkin menunjukkan bahwa Anda berhadapan dengan atasan yang dapat menghambat perjalanan karier Anda. 

Mengungkap nasehat dan kearifan Buffett yang kaya, dapat membekali Anda dengan kebijaksanaan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan karier yang tepat. 

Temukan karakteristik atasan yang mungkin perlu Anda waspadai dan mengapa nasihat Buffett sangat diperlukan untuk keberlangsungan dan kepuasan karier.

Mengutip New Trader U, berikut beberapa karakteristik bos yang mungkin disarankan Buffett untuk diwaspadai:

Baca Juga: Warren Buffett Kumpulkan US$1,9 Miliar Melalui Penerbitan Samurai Bond

1. Si Pemberi Janji Berlebihan: 

Buffett secara konsisten memperingatkan CEO agar tidak membuat perkiraan pendapatan yang berani dan spesifik. 

Perilaku seperti itu dapat menekan karyawan untuk memberikan hasil dengan cara apa pun, bahkan jika itu berarti memalsukan angka. 
Seorang bos yang secara konsisten memberi janji berlebihan dapat menumbuhkan budaya jangka pendek dan perilaku yang berpotensi tidak etis.

2. Pemimpin yang Didorong Ego: 

Seperti yang disorot dalam pembahasan sebelumnya, ketika ego menjadi faktor pendorong, hal itu dapat menyebabkan keputusan yang salah arah. 

Seorang bos yang keputusannya sangat dipengaruhi oleh ego pribadi atau keinginan untuk pengakuan pribadi daripada kebaikan perusahaan dapat menjadi tanda bahaya.

Baca Juga: Nasihat Abadi Warren Buffett untuk Investor Saham Agar Tetap Cuan




TERBARU

[X]
×