Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Cari perusahaan yang pendapatan dan labanya terus meningkat. Jika sebuah perusahaan memiliki sejarah profitabilitas yang tidak menentu, seperti penghasilan naik 20% pada tahun berikutnya dan turun 20% pada tahun berikutnya, bisnis itu kemungkinan tidak terlalu stabil untuk selera Buffett.
Baca Juga: Warren Buffett: Kualitas terpenting investor adalah tempramen, bukan kecerdasan...
3. Manfaatkan ketika pasar salah mengartikan perusahaan yang baik.
Filosofi investasi Buffett didasarkan pada gagasan bahwa ada tawar-menawar di pasar saham yang menunggu untuk ditemukan. Sebagai contoh, ketika semua saham bank dilanda aksi jual selama krisis keuangan, Buffett malah membeli saham bank yang dia yakini akan bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.
Bersambung....