kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada ajakan hapus Google Chrome di ponsel Android, apa yang terjadi?


Rabu, 10 November 2021 / 04:10 WIB
Ada ajakan hapus Google Chrome di ponsel Android, apa yang terjadi?


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi pengguna Google Chrome di ponsel Androidnya, sebaiknya waspada. Forbes baru-baru ini menemukan ancaman keamanan data bagi pengguna Google Chrome di ponsel. 

Ahli kemanan Cyber Zak Doffman mengatakan, Google Chrome memanen data ponsel yang sangat sensitif tanpa disadari pengguna. Ini merupakan mimpi buruk terbaru bagi privasi data. 

Bulan lalu, aplikasi Facebook yang terungkap melacak pergerakan pengguna iPhone dan membuka akselerometer perangkat setiap saat. 

Facebook adalah pemanen data paling rakus di dunia dan informasi sensitif ini dapat digunakan untuk memantau perilaku, menghubungkan dengan jumlah data yang dikumpulkannya. 

Namun, Facebook ternyata bukanlah pemanen data paling sukses di dunia, status itu diberikan kepada Google. Tidak seperti Facebook yang terpukul keras oleh kebijakan privasi terbaru Apple, pendapatan iklan digital Google terus melonjak. 

Baca Juga: Dengan Google Form, begini cara mudah buat soal dan kuesioner dari laptop

Sementara Facebook mengumpulkan informasi ini untuk dirinya sendiri, Chrome dengan senang hati mengumpulkannya untuk orang lain. 

Mendeteksi sensor gerak 

Peneliti Tommy Mysk memperingatkan bahwa sensor gerak dapat diakses oleh semua situs web di Android atau Chrome secara default. Sedangkan Safari/iOS melindungi aksesnya dengan izin. Namun, Chrome melakukan ini, bahkan saat disetel ke mode penjelajahan pribadi atau "penyamaran". 

"Cara Android menangani akselerometer jauh lebih buruk dari Facebook. Aplikasi bahkan dapat membacanya di latar belakang," kata Mysk. 

Sederhananya, dengan Chrome, Google bekerja di kedua sisi pagar dalam hal penjelajahan pengguna. Google juga menyediakan infrastruktur pencarian dan iklan digital di balik layar, sambil mengontrol browser front-end yang digunakan. 

Baca Juga: Game Android terbaru! Blue Archive kini tersedia di Play Store, sudah download?

Masalah ini diperparah oleh filosofi Google dalam hal privasi pengguna, yaitu produk yang akan dimonetisasi mendorong tingkat profitabilitas yang besar. 

"Perilaku Anda dapat dilacak di berbagai platform dan layanan, dan informasi tersebut dapat digunakan untuk mendorong platform berpengaruh paling berharga di dunia," kata Doffman. 

Sementara Apple menonaktifkan akses sensor gerak secara default, Google tidak hanya mengaktifkan akses itu, tetapi juga memberitahu pengguna bahwa ini adalah pengaturan yang disarankan untuk tetap diaktifkan. 

Ini mengindikasikan bahwa menggunakan Chrome di iPhone lebih aman daripada Android, karena Apple memblokir jenis pengambilan data ini untuk semua browser. 

Cara nonaktifkan sensor gerak Chrome di Android  

Pengguna dapat menonaktifkan akses ke sensor gerak di Chrome pada Android di "Pengaturan Situs", tetapi pengguna akan melihat bahwa Google merekomendasikan untuk membiarkannya menyala. 

Chrome diisolasi sebagai satu-satunya browser utama yang belum bertindak untuk menghentikan pelacakan lintas situs, satu-satunya browser yang mengumpulkan data dalam jumlah besar dan semuanya tertaut kembali ke identitas pengguna.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengguna Diajak Hapus Google Chrome di Ponsel Android, Ada Apa?"
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Rendika Ferri Kurniawan

Selanjutnya: 9 Keunggulan Chrome OS, sistem operasi bawaan laptop Chromebook




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×