Sumber: BBC,Reuters | Editor: Sanny Cicilia
MANCHESTER. Polisi Manchester melakukan penangangan anti-terorisme meski belum menyatakan resmi ledakan di konser Ariana Grande di Manchester, Inggris adalah serangan teroris.
Namun, dua orang sumber pejabat Amerika Serikat (AS) pada BBC, Reuters mengatakan, ledakan tersebut dilakukan seorang pelaku bom bunuh diri.
"Pemilihan lokasi, waktu, dan model penyerangan menunjukkan ini serangan terorisme," kata salah seorang pejabat anti-terorisme AS yang tidak ingin disebut namanya.
Maret lalu di Inggris, terjadi insiden seorang pelaku menabrakkan kendaraan ke pejalan kaki dan mencoba menerobos gedung parlemen yang menewaskan empat orang.
Greater Manchester Police menemukan barang mencurigakan di area konser pukul 01:32 waktu setempat, namun mengkonfirmasi barang tersebut tidak berbahaya.
Emma Jhonson dan suaminya tengah menjemput putri mereka yang berusia 15 dan 17 tahun saat ledakan tersebut terjadi. "Kita berdiri di atas tangga dan kaca-kaca ikut pecah, ada ledakan dan api setelahnya," katanya pada BBC Radio. Dia bilang, isi gedung kaget dan orang-orang di area berhamburan.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengungkapkan bela sungkawanya bagi korban dan keluarga yang terdampak. Setidaknya 19 orang meninggal dunia dan 50 orang terluka akibat insiden ini.