kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada virus corona, Tokyo Marathon hanya dibuka untuk pelari elit


Senin, 17 Februari 2020 / 16:04 WIB
Ada virus corona, Tokyo Marathon hanya dibuka untuk pelari elit
ILUSTRASI. Tokyo Marathon 2019. Ruti Aga dari Ethiopia melewati garis finish pada Tokyo Marathon 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang membatasi aktivitas yang melibatkan kerumunan publik di tengah masih merebaknya virus corona. Pembatasan ini termasuk Tokyo Marathon yang akan digelar pada 1 Maret 2020.

Tokyo Marathon yang merupakan salah satu dari enam Abbott World Marathon Majors yang diikuti sekitar 38.000 peserta umum. Menurut sumber Reuters, para peserta umum ini tidak akan diizinkan untuk berlari.

Tokyo Marathon tahun ini akan terbatas pada para pelari elit. Sebanyak 176 pelari elit dan 30 atlet kursi roda elit terdaftar untuk Tokyo Marathon tahun ini.

Kabar ini menyebabkan harga saham sejumlah sponsor Tokyo Marathon jatuh. Harga saham Seiko Holdings turun 3,5%. Begitu juga harga saham perusahaan sepatu dan pakaian olahraga Asics Corp.

Baca Juga: BPS: Efek virus corona ke perdagangan baru mulai terlihat di Februari 2020

Tokyo Marathon bukan satu-satunya acara olahraga internasional di Jepang yang terimbas virus orona. FIBA Asia Cup 2021 menunda pertandingan bola basket kualifikasi antara Jepang dan Cina, yang semula dijadwalkan akan diadakan di dekat Tokyo minggu ini.

Bahkan, perayaan ulang tahun Kaisar Naruhito pada 23 Februari, pertama sejak penobatan, dibatalkan. Acara ini bertahun-tahun menarik puluhan ribu orang ke Imperial Palace di pusat kota Tokyo.

Terakhir kali perayaan ulang tahun kaisar dibatalkan adalah pada tahun 1996 di tengah krisis penyanderaan kedutaan Jepang di Peru.

Baca Juga: Setelah kunjungi Hawaii, warga Jepang positif virus corona

Perawat positif virus corona

Jumlah orang yang terinfeksi di Jepang telah meningkat menjadi 434. Dari total tersebut, sebanyak 369 orang berada di kapal pesiar Diamond Princess yang bersandar di Yokohama. Sebuah rumahsakit di luar Tokyo mengatakan akan berhenti menerima pasien baru setelah salah satu stafnya dinyatakan positif terkena virus corona.

Rumahsakit di Sagamihara, 50 km barat Tokyo, mengatakan seorang perawat terinfeksi setelah merawat seorang pasien rawat inap yang meninggal karena virus corona bulan ini. Salah satu anggota tim penguji dari kementerian kesehatan Jepang dinyatakan positif mengidap penyakit itu, kata kementerian itu.

Baca Juga: Kasus virus corona di kapal Diamond Princess bertambah 70, Kanada akan evakuasi warga

Pada Senin pagi, sebuah penerbangan carter pemerintah kelima yang membawa 65 orang warga Jepang tiba di Tokyo dari Wuhan, China. NHK melaporkan, dengan penjemputan ini, jumlah total warga Jepang yang dipulangkan menjadi 763 orang.

Sementara itu, perusahaan-perusahaan meningkatkan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus corona. Semakin banyak kasus telah dilaporkan pada orang-orang yang belum pernah mengunjungi China atau melakukan kontak langsung dengan orang-orang yang datang dari sana.

Nippon Telegraph dan Telephone Corp, salah satu perusahaan terbesar di Jepang, mengatakan pihaknya mendesak sekitar 200.000 karyawan untuk bekerja dari rumah.

Pada hari Jumat, NTT Data Corp mengatakan seorang karyawan kontrak yang bekerja di salah satu gedungnya dipastikan terinfeksi. Perusahaan telah memerintahkan 14 pekerja yang berhubungan dekat dengan orang tersebut untuk bekerja di rumah.




TERBARU

[X]
×