Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Produsen gas asal Australia, Santos Ltd memperpanjang periode negosiasi eksklusif atas akuisisi yang dipimpin oleh Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC). Nilai akuisisi diperkirakan sebesar US$ 18,7 miliar
Saham Santos naik 1% setelah perusahaan mengumumkan perpanjangan periode uji kelayakan (due diligence) hingga 19 September. Perpanjangan ini untuk memberi waktu tambahan bagi konsorsium yang dipimpin oleh lengan investasi ADNOC, XRG, untuk merampungkan tawaran yang mengikat.
Konsorsium tersebut sebelumnya telah menyatakan perlunya waktu tambahan untuk mendapatkan persetujuan internal sebelum mengajukan penawaran resmi.
Santos mengatakan perlindungan lazim akan dimasukkan dalam negosiasi guna melindungi kepentingan investor jika kesepakatan ini kembali tertunda setelah perjanjian diteken. Namun, Santos tidak memberikan rincian spesifik mengenai perlindungan tersebut. Dalam akuisisi , perlindungan semacam ini biasanya mencakup biaya pembatalan atau ticking fee yang dikenakan pada pihak pembeli jika proses terhambat.
Baca Juga: Neymar Geram Dihina Suporter: “Saya Akan Pergi Jika Saya Merugikan Santos”
"Kami senang dengan kemajuan yang telah dicapai. Kami bekerja sama dengan baik dengan pihak XRG dalam beberapa minggu terakhir," ujar CEO Santos, Kevin Gallagher, dalam panggilan konferensi dengan analis dikutip Reuters.
Konsorsium kembali menegaskan tidak menemukan hal yang menghalangi penawaran selama due diligence dan sepakat untuk memperpanjang perjanjian proses ini.
Para analis menilai, konfirmasi proses akuisisi masih berjalan meski terjadi keterlambatan akan menopang harga saham Santos dalam jangka pendek.
Meskipun batas waktu pembicaraan eksklusif telah berakhir pada Jumat (22/8), Santos masih bisa menerima tawaran dari pihak lain jika nilainya lebih tinggi. Namun, perusahaan dilarang bernegosiasi dengan pihak yang memberikan penawaran yang sama dengan konsorsium XRG.
Penawaran akuisisi ini masih memerlukan persetujuan dari regulator di Australia, Papua Nugini, dan Amerika Serikat, mengingat aset-aset Santos tersebar di ketiga wilayah tersebut.
Gallagher mengatakan Santos belum dapat memprediksi kapan proses persetujuan regulator akan selesai ataupun kapan pemegang saham akan diminta memberikan suara atas kesepakatan ini.
Baca Juga: Raksasa Energi Abu Dhabi Berniat Akuisisi Santos Senilai US$ 18,7 Miliar
Dalam laporan keuangannya, Santos mencatat laba bersih yang disesuaikan untuk semester pertama tahun ini sebesar US$ 508 juta, turun 22% dari periode sama tahun lalu sebesar US$ 654 juta. Hal ini dipengaruhi harga realisasi yang lebih lemah untuk LNG dan minyak. Namun, hasil tersebut masih 3% lebih tinggi dibandingkan konsensus analis yang dihimpun oleh Visible Alpha.
Saham Santos naik menjadi A$ 7,81 pada perdagangan Senin, masih lebih rendah A$ 1 dari tawaran konsorsium sebesar A$ 8,89 per saham. Kenaikan harga ini mengungguli kenaikan 0,1% di indeks acuan S&P/ASX200.
Santos juga mengumumkan produksi minyak dari proyek Pikka di Alaska akan dimulai pada kuartal pertama 2026, lebih cepat dari jadwal sebelumnya di paruh pertama tahun tersebut.