CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.925   -31,00   -0,20%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Ahli epidemiologi top China: Pandemi Covid-19 berikutnya bisa dicegah


Selasa, 18 Mei 2021 / 13:43 WIB
Ahli epidemiologi top China: Pandemi Covid-19 berikutnya bisa dicegah
ILUSTRASI. Perlu solidaritas dan kerja sama global untuk memerangi Covid-19 dan mencegah pandemi berikutnya.


Sumber: Xinhua | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ahli epidemiologi top China Zhong Nanshan menyerukan solidaritas dan kerja sama global untuk memerangi Covid-19 dan mencegah pandemi berikutnya.

Zhong, anggota Panel Independen untuk Kesiapsiagaan dan Respons Pandemi (IPPPR), membuat komentar tersebut selama wawancara eksklusif baru-baru ini dengan Xinhua.

Ia mengatakan, pada Juli 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pembentukan IPPPR untuk mengevaluasi respons global terhadap pandemi Covid-19 di bawah kepemimpinan organisasi tersebut.

Baca Juga: WHO: Terjadi penurunan kasus COVID-19, tapi situasi tetap memprihatinkan

Kata Zhong, pandemi Covid-19 sebenarnya bisa dicegah. Ia menambahkan, IPPPR bertujuan untuk belajar dari keadaan darurat kesehatan global dan memberikan saran untuk masa depan.

Pada 12 Mei 2021, panel merilis sebuah laporan, menunjukkan kesenjangan yang ada dan kemungkinan solusi untuk area prioritas dalam pencegahan dan respons pandemi.

Membangun kekebalan kelompok melalui vaksinasi yang meluas merupakan kaitan penting dalam pengendalian epidemi saat ini, kata Zhong, tetapi vaksin saat ini tidak didistribusikan secara adil.

Laporan tersebut mendesak agar vaksin Covid-19 menjadi barang publik global. Negara-negara berpenghasilan tinggi harus berkontribusi pada Fasilitas COVAX, yang bertujuan untuk memberikan akses yang adil terhadap vaksin Covid-19 ke negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah, menurut laporan tersebut.

Laporan tersebut juga mendesak negara-negara penghasil vaksin untuk memberikan lisensi vaksin dan transfer teknologi untuk memastikan pasokan vaksin yang memadai dan adil.

Selanjutnya: Ahli: Penurunan kasus Covid-19 India hanyalah ilusi



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×