kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Akhirnya, AS-Korsel teken perjanjian perdagangan bebas


Kamis, 13 Oktober 2011 / 20:09 WIB
Akhirnya, AS-Korsel teken perjanjian perdagangan bebas
ILUSTRASI. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito


Reporter: Dyah Megasari, BBC |

WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan segera meneken perjanjian terkait rencana perdagangan bebas. Sebab, Anggota Kongres AS menyetujui kesepakatan yang sudah tertunda sangat lama.

Kongres menyebut inilah perjanjian dagang paling penting dalam 16 tahun terakhir yang mereka setujui. Proses persetujuan ini berlangsung cukup cepat pada hari Rabu (12/9) waktu setempat.

Kongres juga menyetujui perjanjian serupa dengan Panama dan Kolombia. Aturan itu akan berlaku segera setelah Presiden Barack Obama menandatanganinya.

Perjanjian perdagangan bebas dengan Korea Selatan ini diharapkan mampu meningkatkan ekspor AS ke Asia hingga US$ 10 miliar. Amerika memang tengah gencar mencari pasar agar roda perekonomian bisa berputar cepat.

"Keputusan malam ini, dengan dukungan dua kelompok akan memberikan pengaruh yang besar bagi peningkatan ekspor barang berlabel 'Made in America' yang membanggakan, juga mendukung puluhan ribu orang Amerika untuk mendapatkan penghasilan yang baik dan melindungi hak para buruh, lingkungan serta hak kekayaan intelektual," ujar Obama.

Perjanjian terbesar

Perjanjian perdagangan bebas AS dengan Korea Selatan adalah perjanjian dagang terbesar yang pernah dihasilkan sejak negara itu menandatangani perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara pada tahun 1994.

Keputusan ini sendiri bertepatan dengan kunjungan resmi Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak ke Washington.

Dalam pidatonya hari Rabu, dia mengutarakan bahwa perjanjian ini akan mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia bahwa AS dan Korea Selatan berdiri bersama menolak kebijakan proteksionisme. "Karenanya, ksmi terbuka terhadap perdagangan bebas dan adil," tegas Myung-bak.

Perjanjian ini sudah disepakati pada tahun 2007 lalu namun keprihatinan AS terhadap pengenaan tarif khusus mobil buatan AS oleh Korsel membuat pelaksanaan perjanjian itu tertunda. Tahun lalu nilai perdagangan antara Amerika dan Korsel mencapai US$ 80 miliar.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×