Sumber: Financial Times, BBC |
LONDON. Tiba juga waktunya perombakan besar-besaran bunga pinjaman interbank London alias Libor. Revisi ini mencakup metode penghitungan, regulasi yang lebih ketat, sanksi, hingga administrator baru.
Skandal manipulasi Libor yang dilakukan oleh lusinan bank kelas kakap menggoncang industri perbankan dunia sejak pertengahan tahun lalu. Tapi setidaknya ada pelajaran nyata yang kini bisa dipetik, yaitu bahwa Libor bercacat dan mesti diubah.
Regulator Inggris cukup berbesar hati menghadapi tuntutan perubahan Libor agar acuan bunga itu kembali dipercaya.
“Hari ini kami memencet tombol reset. Libor harus kembali melakukan apa yang seharusnya dilakukan, ketimbang melakukan apa yang diinginkan oleh oknum trader dan bank,” kata Martin Wheatley, Managing Director Financial Services Authority, hari ini (28/9).
Ia menegaskan, masyarakat telah kehilangan kepercayaan pada bank, industri keuangan, dan seluruh sistemnya. Dus, regulator harus berusaha mengembalikannya.
Caranya, FSA tidak mengganti Libor, tetapi mereformasinya.
“Kami memulai dengan pikiran terbuka apakah mungkin untuk menggantinya dengan bunga yang lain, dan jawabannya adalah tidak,” kata Wheatley kepada Financial Times.
Ia menyampaikan 10 poin cetak biru perubahan Libor. Rekomendasi utamanya antara lain:
- Membentuk struktur regulator baru untuk Libor, termasuk sanksi kriminal bagi mereka yang mencoba memanipulasinya. Bankir yang terbukti melanggar bisa dijebloskan ke penjara.
- Mengundang kelompok lain untuk mengambil alih peranan BBA (British Bankers Association) untuk menyusun kode etik dan menjalankan audit rutin.
- Mendorong bank-bank lain di luar 20 bank yang saat ini jadi penentu Libor untuk ikut memasukkan bunganya sehingga Libor akan lebih representatif.
- Mengubah beberapa data teknis terkait dasar penetapan Libor.
- Menyusutkan jumlah penetapan bunga harian Libor dari 150 ke 20 jenis, serta memangkas jumlah mata uang yang digunakan. Penetapan bunga harian dan mata uang itu berdasarkan yang paling sering dipakai investor dan para peminjam.
Pemerintah Inggris berencana memasukkan rekomendasi Wheatley ke dalam undang-undang reformasi finansial yang saat ini sedang dibahas parlemen Inggris.
“Laporan independen hari ini sangat jelas – regulasi pasar atas Libor telah gagal,” ujar Greg Clark, Sekretaris Menteri Keuangan Inggris.
BBA sendiri yang pekan lalu voting untuk melepas kontrol atas Libor merilis pernyataan resmi. “Prioritas utama sekarang untuk semua orang adalah memastikan pengawasan acuan bunga yang dapat diandalkan yang dipercaya dan didukung semua penggunanya, kontributor, dan regulator global. Kami akan bekerja sama dengan pemerintah dan badan regulator untuk memastikannya.”