Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON (Reuters) - NASA berencana mengumpulkan tim ilmuwan untuk memeriksa "fenomena udara tak dikenal" - yang biasa disebut UFO. Ini menjadi tanda terbaru dari keseriusan pemerintah AS menangani masalah UFO.
Badan antariksa AS itu mengatakan fokus tim nanti pada pada identifikasi data yang tersedia dan cara terbaik mengumpulkan data serupa masa depan.
Tim ilmuwan ini juga akan memikirkan bagaimana menggunakan informasi itu untuk memajukan pemahaman ilmiah tentang masalah ini.
NASA menunjuk David Spergel, mantan kepala departemen astrofisika Universitas Princeton untuk memimpin tim ilmiah ini. Adapun Daniel Evans, seorang peneliti senior di Direktorat Misi Sains NASA, didapuk mengatur penelitian tersebut.
Baca Juga: 60 Kapal Perang dan 40 Pesawat Tempur Rusia Memulai Latihan di Laut Baltik
Tim ilmuwan tersebut akan dibentuk pada musim gugur dan memiliki waktu sembilan bulan untuk mengembangkan laporan publik tentang temuannya, kata Evans.
NASA akan menghabiskan anggaran maksimal US$ 100.000 untuk upaya tersebut, Evans menambahkan.
Pengumuman ini muncul setahun setelah pemerintah AS mengeluarkan laporan Kantor Direktur Intelijen Nasional bersama sebuah satuan tugas Angkatan Laut, yang merinci pengamatan sebagian besar oleh personel Angkatan Laut tentang "fenomena udara tak dikenal," atau UAP.
Dua pejabat Pentagon bersaksi pada 17 Mei pada sidang kongres pertama tentang UFO dalam setengah abad.
"Kami melihat Bumi dengan cara baru, dan kami juga melihat ke arah lain, ke langit, dengan cara baru," Thomas Zurbuchen, kepala unit sains NASA, mengatakan kepada wartawan melalui panggilan konferensi.
"Apa yang sebenarnya kami coba lakukan di sini adalah memulai penyelidikan tanpa memikirkan hasil."
Baca Juga: Fenomena Shrinkflation Bermunculan di Mana-mana, Apa Itu?
Para pejabat AS telah menggambarkan UAP sebagai masalah keamanan nasional.
"Fenomena tak dikenal di atmosfer menarik bagi keamanan nasional dan keselamatan udara," ujar NASA lewat rilis berita.
Laporan tahun lalu menyebut analis pertahanan dan intelijen AS tak memiliki data cukup untuk menentukan sifat UAP yang diamati oleh pilot militer.
Apakah fenomena UFO merupakan teknologi canggih duniawi, atmosfer, atau asal luar angkasa.
Kedua pejabat Pentagon bulan lalu mengakui banyak pengamatan yang masih di luar kemampuan pemerintah untuk menjelaskan.
Namun NASA sendiri mengatakan dalam rilis berita, "Tidak ada bukti bahwa UAP berasal dari luar bumi."
Baca Juga: Ukraina: Pertempuran di Sievierodonetsk Paling Brutal Sepanjang Perang dengan Rusia
Keterlibatan badan tersebut bertujuan menyediakan lebih banyak data untuk memanfaatkan bakat ilmiah NASA, satelit, dan sensor yang ditugaskan memantau iklim Bumi atau mengamati kondisi atmosfer, kata Zurbuchen.
"Langkah pertama adalah mencari tahu data apa yang ada," kata Evans.
Keterlibatan NASA dalam upaya Pentagon untuk mengkarakterisasi UAP sebelumnya telah diakui oleh pejabat AS.
Pentagon telah mempublikasikan beberapa video objek misterius yang menunjukkan kecepatan dan kemampuan manuver melebihi teknologi penerbangan yang dikenal dan tidak memiliki sarana penggerak atau permukaan kontrol penerbangan yang terlihat.
(Laporan oleh Joey Roulette; Diedit oleh Will Dunham)
