Reporter: Edy Can, Bloomberg, Reuters | Editor: Edy Can
TOKYO. Dua petinggi perusahaan penjamin obligasi nomor satu di Jepang mengundurkan diri akibat skandal insider trading. Media Jepang melaporkan, kedua petinggi Nomura Holdings Inc. ini mengaku bertanggung jawab atas bocornya rahasia perusahaan yang dilakukan para bawahannya.
Kedua petinggi Nomura yang mengundurkan diri itu adalah Chief Executive Officer Nomura Kenichi Watanabe dan Chief Operating Officer Takumi Shibata. Sayangnya, Juru bicara Nomura Keiko Sugai menolak berkomentar mengenai kabar tersebut.
Kasus insider trading ini terjadi pada 2010 lalu. Ketika itu, pegawai Nomura membocorkan informasi tentang rencana penawaran saham tiga perusahaan yakni INPEX, Mizuho Financial Group dan Tokyo Electric Power.
Berdasarkan hasil penyelidikan internal, pegawai Nomura tersebut selalu membisikkan kepada rekan-rekannya tentang penawaran saham yang akan datang. Bahkan, karyawan tersebut juga memberikan tips-tips kepada investor.
Badan pengawas pasar modal Jepang saat ini sedang mengusut kasus insider trading ini. Wasit pasar modal ini telah meminta keterangan dari Nomura, Daiwa Securities Group dan 10 perusahaan lain tentang bagaimana mereka memperlakukan informasi yang bersifat rahasia. Nomura sendiri terancam terkena sanksi.
Akibat kasus ini, kepercayaan perusahaan penerbit obligasi terhadap Nomura menurun drastis. Pemerintah Jepang termasuk Bank Pembangunan Jepang telah mencampakkan Nomura sebagai agen penjual surat utang. Bank Pembangunan Jepang kemudian menggantikan Nomura dengan Mitsubishi UFJ Morgan Stanley.
Begitu pula dengan Badan Pembiayaan Perumahan Jepang. Lembaga ini juga mengganti Nomura sebagai penjamin emisi surat utang mereka dengan Mitsubishi UFJ Morgan Stanley.