Sumber: Reuters |
ZURICH. UBS terkena denda 30 juta pound (US$ 48 juta) dari regulator keuangan Inggris. UBS juga akan masuk pengawasan ketat dari Swiss akibat kegagalannya membiarkan aksi seorang trader nakal yang merugikan bank itu hingga US$ 2,3 miliar.
Direktur Financial Services Authority (FSA) Tracey McDermott mengumumkan sanksi UBS hari ini. Ia menambahkan, sistem kontrol risiko UBS sudah cacat serius.
Pekan lalu, trader UBS untuk produk Exchange Traded Funds, Kweku Adoboli, divonis penjara tujuh tahun. Ia mengakui telah melakukan transaksi yang jauh melebihi batas yang dibolehkan.
“Kegagalan seperti ini di perusahaan sebesar dan seukuran UBS tak hanya merusak perusahaan yang bersangkutan tapi juga kepercayaan atas integritas pasar dan sistem finansial,” kata McDermott.
Dalam pengumuman terpisah, regulator keuangan Swiss Finma mengatakan akan memeriksa apakah UBS harus menaikkan modalnya sebagai cadangan risiko operasionalnya. Namun, jurubicara Finma menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.
UBS sendiri berkata telah membuat kemajuan dalam setahun terakhir, yaitu “menguatkan posisi kami sebagai salah satu bank global yang paling sehat.”
Namun, regulator Swiss berkata akan menunjuk investigator independen untuk menilai apakah langkah UBS setelah skandal yang terjadi tahun lalu itu sudah efektif. Finma berkata, fungsi kontrol UBS terlalu banyak berdasarkan kepercayaan. UBS juga memberi sinyal yang salah dengan membayar bonus dan menaikkan gaji Adoboli, bahkan saat ia melanggar aturan.
UBS berkata menerima temuan dan penalti dari regulator. Bank Swiss itu juga mengaku senang karena regulator mengakui langkah-langkah yang sudah diambilnya termasuk usaha menegakkan disiplin terhadap karyawan
Chief Executive UBS Sergio Ermotti, yang menggantikan pimpinan lama Oswald Gruebel yang mundur karena skandal itu, bulan lalu mengumumkan rencana restrukturisasi besar-besaran.
Sebagai hasilnya, rasio kecukupan modal UBS turun ke 17,5% dari 19% sebelumnya karena bank itu memangkas aset berisiko dari laporan keuangannya.