kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aksi jual asing di pasar saham Asia mencapai level tertinggi dalam 7 tahun terakhir


Senin, 12 November 2018 / 16:29 WIB
Aksi jual asing di pasar saham Asia mencapai level tertinggi dalam 7 tahun terakhir
ILUSTRASI. Bursa Asia


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Investor asing jual besar-besaran saham Asia sepanjang bulan Oktober lalu. Kekhawatiran perlambatan laba, suku bunga Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi serta tensi perdagangan antara AS dan China menjadi penyebab aksi jual ini.

Data bursa saham menunjukkan, total pembelian bersih asing mencapai US$ 14,54 miliar di pasar saham Taiwan, Korea Selatan, India, Thailand, Filipina, Indonesia, dan Vietnam pada bulan lalu. Total jual bersih ini merupakan level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Aksi jual tertinggi tampak pada pasar saham Taiwan, Korea Selatan, dan India. Penjualan bersih asing di masing-masing pasar mencapai sekitar US$ 4 miliar atau lebih dalam sebulan.

"Investor asing kabur seiring sentimen risiko yang makin tinggi akibat kekhawatiran tensi perdagangan dan pengetatan moneter," kata Jingyi Pan, market strategist IG kepada Reuters.

Kekhawatiran pertumbuhan di wilayah Asia muncul setelah Dana Moneter Internasional alias International Monetary Fund (IMF) yang menurunkan proyeksi pertumbuhan global tahun depan. Awal November, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia berniat mencapai kesepakatan dengan China. Tapi, dia juga mengancam akan menerapkan tarif lebih besar jika kesepakatan ini gagal.

Data Refinitiv menunjukkan 54% perusahaan Asia gagal mencapai konsensus laba di kuartal ketiga. "Aksi jual ini menyebabkan saham-saham Asia menjadi lebih murah dan menyebabkan pasar saham menjadi lebih menarik. Tapi, outlook masih suram di tengah ketidakpastian perdagangan AS-China dan faktor lainnya sehingga menahan masuknya dana asing," kata Pan.




TERBARU

[X]
×