kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aktivis China Raih Nobel Perdamaian


Jumat, 08 Oktober 2010 / 17:31 WIB
Aktivis China Raih Nobel Perdamaian
ILUSTRASI. Harga minyak


Sumber: Reuters | Editor: Test Test

OSLO. Aktivis hak asasi manusia (HAM) China, Liu Xiaobo, yang tengah dipenjara, menerima Nobel Perdamaian 2010, Jumat (8/10). Penghargaan tersebut diberikan Komite Nobel Norwegia, atas perjuangannya atas HAM di China. Liu dianggap layak menerima penghargaan itu, karena perjuangannya yang panjang dan tanpa kekerasan bagi penegakan HAM di China. "Komite Nobel Norwegia telah lama percaya adanya hubungan yang erat antara HAM dan perdamaian," papar Presiden Komite Nobel Norwegia, Thorbjoern Jagland, dalam pidato pengumuman pemenang di Oslo.

Penghargaan yang diterima Liu dipastikan bakal kembali menempatkan China di bawah sorotan dunia atas kondisi HAM di Negeri Panda itu. Apalagi, pemerintah saat ini tengah berupaya menjadi China sebagai pemain utama di kancah global seiring pertumbuhan ekonomi negara itu yang terus menanjak. Jagland mengatakan, sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua dunia, China akan menjadi negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS) usai Perang Dunia II. Dus, Jagland khawatir tidak ada yang akan berani mengkritik China soal penerapan HAM di sana.

"Kami harus bicara saat yang lain tidak bisa bicara. Ketika China sedang tumbuh, kita memiliki hak untuk mengkritik. Kami ingin meningkatkan dorongan agar China menjadi lebih demokratis," papar Jagland.

Perdana Menteri China Wen Jiabao, yang tengah berada di Turki, dalam sesi tanya jawab di konferensi pers, tidak mau menjawab pertanyaan wartawan soal penghargaan itu. Sebenarnya sejak awal tahun, China lewat Menteri Luar Neger Fu Ying telah memperingatkan Nobel Institute agar tidak memberikan Nobel Perdamaian ke Liu. Fu bilang, penghargaan itu bakal mengganggu hubungan China dan Norwegia. Apalagi saat ini kedua negara tengah melakukan negosiasi terkait perjanjian perdagangan bilateral.

China juga pernah mengkritik keras langkah Norwegia memberikan Nobel Perdamaian kepada Dalai Lama, tahun 1989 lalu. Nobel Perdamaian pernah diberikan kepada orang yang tengah dipenjara sebelumnya. Yakni kepada pengacara dan aktivis HAM Iran Shirin Ebadi, pada tahun 2003 lalu.

Liu divonis hukuman penjara 11 tahun oleh pengadilan atas tuduhan subversi karena menyerukan reformasi politik dan pemerintahan China. Liu juga merupakan salah satu penyusun Piagam 08, sebuah manifesto pro demokrasi yang diterbitkan kalangan intelektual China. Mereka menuntut reformasi politik, kebebasan berbicara, dan pemilihan umum multi partai.

Selain penghargaan, Liu akan menerima hadiah uang senilai 10 juta crown Swedia atau sekitar US$ 1,5 juta. Hadiah akan diberikan pada 10 Desember 2010 mendatang. Belum diketahui siapa yang akan menerima penghargaan itu kalau Liu tidak bisa datang.


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×