kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Aktivitas Jasa di Kawasan Asia Mengalami Penurunan


Kamis, 04 Juli 2024 / 09:09 WIB
Aktivitas Jasa di Kawasan Asia Mengalami Penurunan
ILUSTRASI. A person walks past an electric screen displaying the current Japanese Yen exchange rate against the U.S. dollar and Japan's Nikkei share average as the yen declined to 38-year lows past 161 per dollar, outside a brokerage in Tokyo, Japan June 28, 2024. REUTERS/Issei Kato


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Aktivitas sektor jasa negara-negara ekonomi utama di kawasan Asia mengalami pelemahan pada bulan Juni 2024. Bahkan ada yang sudah mulai mengalami kontraksi. Pelemahan ini menunjukkan bisnis mengalami penurunan. 

Jepang, misalnya, mengalami kontraksi aktivitas jasa pada Juni 2024. Ini merupakan kontraksi pertama dalam hampir dua tahun terakhir.  Penyebabnya, karena penurunan permintaan tenaga kerja dari domestik.

Melansir Reuters, Rabu (3/6), Indeks manajer pembelian (PMI) atau Jibun Bank Service turun menjadi 49,4 pada bulan Juni dari 53,8 pada Mei, menurut survei S&P Global Market Intelligence. Data Juni menandakan ekspansi selama 21 bulan berturut-turut sudah terhenti.

Baca Juga: Harga Minyak Tergelincir Usai Data Menunjukkan Pelemahan Ekonomi AS

Permintaan terhadap jasa layanan konsumen, keuangan dan asuransi, serta layanan real estate menurun. Tapi, permintaan untuk sektor  transportasi, penyimpanan, serta informasi dan komunikasi mengalami peningkatan.

Permintaan dari luar negeri tercatat juga masih naik. Pelemahan yen yang sudah lebih dari 12% sepanjang tahun ini, menopang permintaan luar negeri terhadap jasa Jepang.

Trevor Balchin, Direktur Ekonomi S&P Global Market Intelligence, mengatakan pelemahan ekspansi pada bulan Juni menandakan adanya penurunan bisnis baru. Namun, ia mengatakan data penurunan tidak terlalu mengkhawatirkan. Pasalnya, “Indikator kepercayaan bisnis dan perekrutan tenaga kerja tetap dalam mode optimis,” ujarnya.

Sementara, China mengalami perlambatan aktivitas jasa pada Juni karena pasar kerja menyusut dan optimisme bisnis yang melemah. Laju ekspansinya terendah dalam delapan bulan. 

Baca Juga: Pasar Menanti Data Ekonomi Amerika, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini

Indeks manajer pembelian (PMI) jasa Global Caixin/S&P pada Juni bulan turun menjadi 51,2 dari 54,0 pada Mei. Survei tersebut, yang mencakup sebagian besar perusahaan swasta dan berorientasi ekspor.

China melaporkan pertumbuhan yang tak merata dalam beberapa bulan terakhir. Ini memperkuat seruan agar stimulus kebijakan lebih banyak guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 5%.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×