Sumber: Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa
LOS ANGELES. Jaringan televisi (TV) berbayar yang berbasis di Qatar, Al Jazeera, bakal membeli Current TV senilai US$ 500 juta. Current TV adalah jaringan televisi di Amerika Serikat (AS) yang didirikan oleh mantan Wakil Presiden AS Al Gore.
Menurut sumber Bloomberg, nilai pembelian yang disepakati mencapai delapan kali lipat dibandingkan harga yang harus dikeluarkan Al Gore saat pertama mendirikan Current TV pada tahun 2005. Pembelian jaringan televisi ini akan melebarkan sayap bisnis Al Jazeera yang selama ini fokus di Timur Tengah ke daratan Amerika.
Kesepakatan pembelian tersebut sebenarnya sudah diungkapkan oleh Al Gore dan Joel Hyatt, Chief Executive Officer (CEO) Current TV. Namun angka pembelian belum diungkapkan oleh dua petinggi perusahaan tersebut. "Kami bangga dan senang Al Jazeera telah membeli Current TV," kata mereka.
Current TV adalah jaringan TV berbayar yang fokus pada siaran berita dan opini. Menurut perusahaan riset media, SNL Kagan, Current TV pada 2012 menghasilkan arus kas operasi US$ 16,3 juta dengan pendapatan sebesar US$ 108 juta. "Ini adalah kesepakatan yang cukup berisiko bagi Al Jazeera," kata Derek Baine, analis SNL Kagan.
Jaringan kabel TV berita Al Jazeera saat ini memiliki pelanggan pada 250 juta rumahtangga yang tersebar di 130 negara. Melalui pembelian ini, Al Jazeera akan mengambil alih pelanggan Current TV di AS yang mencapai 60 juta rumahtangga.
Di Amerika Serikat, Al Jazeera ditonton oleh 4,7 juta rumahtangga. Stan Collender, Jurubicara Al Jazeera, mengatakan, pihaknya berencana mengganti acara Current TV dengan acaranya sendiri mulai tahun ini. Selanjutnya, Al Jazeera memilih memusatkan operasinya di New York.
Namun pembelian ini mendapat penolakan dari sejumlah perusahaan TV jaringan. Manajemen Time Warner Cable Inc, perusahaan TV kabel terbesar kedua di AS, menyatakan, akan berhenti bermitra dengan Current TV lantaran perubahan kepemilikan itu.
Selanjutnya, Time Warner segera menghapus siaran Current TV dari daftar acaranya. "Kesepakatan kami telah berakhir dan kami tidak akan memakai siaran itu lagi," kata Time Warner dalam pernyataannya. Selain Time Warner, ComCast Corp dan DirecTV juga menyatakan keberatan.