Sumber: Sputnik News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) dan Israel bertemu pada hari Selasa (27/4) untuk membahas potensi ancaman dari Iran, terutama drone dan rudal.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Penasihat Keamanan Nasional Israel Meir Ben-Shabbat, beserta beberapa pejabat terkait lainnya berkumpul di Kedutaan Besar Israel di Washington.
Kedua pihak sepakat untuk membentuk kelompok kerja antar-badan untuk melawan ancaman dari kendaraan udara tak berawak (UAV) dan rudal pemandu presisi yang diproduksi oleh Iran yang banyak digunakan negara-negara Timur Tengah.
Dilansir oleh Sputnik News, pihak Gedung Putih pada hari yang sama juga setuju bahwa perilaku agresif Iran di Timur Tengah merupakan ancaman yang signifikan.
Sebelum pertemuan langsung hari Selasa, pihak Sullivan dan Ben-Shabbat bertemu dua kali dalam pertemuan virtual. Pertemuan langsung ini sengaja diadakan untuk berbagi informasi sensitif.
Baca Juga: Militer Israel: Kami akan balas lebih kuat jika serangan dari Gaza terus datang
"Amerika Serikat mengabarkan Israel tentang pembicaraan di Wina dan menekankan minat yang kuat AS untuk berkonsultasi secara dekat dengan Israel tentang masalah nuklir ke depan," ungkap laporan pertemuan tersebut.
Pada saat yang bersamaan, beberapa pejabat Israel tetap tidak menyetujui negosiasi AS-Iran yang sedang berlangsung. Kelompok penolak ini menghendaki pendekatan melalui tekanan seperti yang digunakan mantan Presiden AS, Donald Trump.
Pekan lalu, Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan bahwa AS dan Iran dapat segera mencapai kesepakatan mengenai nuklir Iran selama Washington tetap jujur dalam negosiasi.
Sejumlah diplomat Israel menganggap kembalinya AS ke dalam kesepakatan nuklir dengan Iran bisa melunturkan pengaruh AS atas Iran.
Untuk saat ini bentuk serta sistem kelompok kerja terkait drone dan rudal Iran masih belum bisa ditentukan. Pembicaraan mungkin akan berlangsung lama mengingat ada sejumlah pertentangan di baliknya.