Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Alibaba semakin agresif mengembangkan bisnis kecerdasan buatan (AI) dan layanan cloud di luar negeri. Raksasa e-commerce asal China ini mengumumkan rencana membuka pusat data pertamanya di Brasil, Prancis, dan Belanda.
Ekspansi juga akan mencakup Meksiko, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan Dubai dalam setahun ke depan.
Langkah tersebut memperluas jaringan global Alibaba Cloud yang saat ini beroperasi di 91 area di 29 wilayah.
Perluasan ini menegaskan strategi perusahaan yang kini menempatkan AI dan infrastruktur cloud sejajar dengan bisnis inti e-commerce mereka.
Baca Juga: Setelah Lepas dari MLPT, Bisnis Data Center EdgeConneX di Indonesia Makin Pesat
Awal tahun ini, Alibaba mengumumkan investasi senilai 380 miliar yuan atau sekitar US$ 53,4 miliar untuk infrastruktur AI dalam tiga tahun ke depan.
Di tengah persaingan ketat dengan sesama raksasa teknologi Tiongkok, CEO Alibaba Eddie Wu menegaskan perusahaan akan menambah belanja investasi, meski tidak menyebutkan angka detail.
“Kecepatan perkembangan industri AI jauh melampaui perkiraan kami, begitu juga permintaan terhadap infrastruktur AI,” ujar Wu dalam konferensi tahunan Apsara, Rabu (24/9/2025).
Selain ekspansi fisik, Alibaba juga meluncurkan model bahasa AI terbaru bernama Qwen3-Max.
Model ini memiliki lebih dari 1 triliun parameter dengan kemampuan unggul di bidang pembuatan kode dan autonomous agent, yakni teknologi yang memungkinkan AI mengambil keputusan dan bertindak mandiri berdasarkan tujuan pengguna.
Baca Juga: Bedah Penyebab Investasi Data Center di Indonesia Kalah Saing dari Negara Tetangga
Menurut Chief Technology Officer Alibaba Cloud Zhou Jingren, Qwen3-Max mampu melampaui model pesaing seperti Claude milik Anthropic dan DeepSeek-V3.1 dalam beberapa tolok ukur independen.
Tidak berhenti di sana, Alibaba juga memperkenalkan produk AI multimodal Qwen3-Omni yang dirancang untuk aplikasi realitas virtual dan augmented reality, seperti kacamata pintar maupun kokpit cerdas.
Perusahaan pun mengumumkan kemitraan dengan Nvidia untuk mengembangkan AI fisik, mulai dari sintesis dan pemrosesan data, pelatihan model, simulasi lingkungan, reinforcement learning, hingga pengujian validasi model.