kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.413   0,00   0,00%
  • IDX 7.515   50,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.061   11,17   1,06%
  • LQ45 796   8,47   1,07%
  • ISSI 254   0,53   0,21%
  • IDX30 415   3,38   0,82%
  • IDXHIDIV20 474   3,64   0,77%
  • IDX80 120   1,18   1,00%
  • IDXV30 124   1,05   0,86%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

Pendapatan Segmen Data Center AMD Mengecewakan, Saham Turun 4%


Rabu, 06 Agustus 2025 / 07:29 WIB
Pendapatan Segmen Data Center AMD Mengecewakan, Saham Turun 4%
ILUSTRASI. A 3D printed Facebook's new rebrand logo Meta is seen in front of a displayed AMD logo in this illustration taken November 9, 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Advanced Micro Devices Inc. (AMD) melaporkan hasil mengecewakan dari divisi data center pada kuartal kedua, termasuk penjualan chip kecerdasan buatan (AI) yang selama ini diharapkan menjadi mesin pertumbuhan utama.

Imbasnya, saham AMD merosot sekitar 4% dalam perdagangan setelah jam bursa pada Selasa (5/8/2025) waktu AS.

Baca Juga: Chip AI Kelas Dunia Bocor ke Beijing, Dua WN China Ditangkap di AS

Padahal sepanjang tahun ini, saham AMD sudah melonjak lebih dari 40%, jauh mengungguli indeks chip acuan yang hanya naik sekitar 12%.

Kenaikan tersebut mencerminkan ekspektasi investor terhadap potensi AMD dalam memanfaatkan gelombang adopsi teknologi AI.

Permintaan terhadap chip yang mampu menjalankan sistem AI kompleks seperti yang digunakan oleh Microsoft, Meta Platforms, dan OpenAI masih sangat tinggi.

Meta bahkan menaikkan proyeksi belanja modal tahunannya sebesar US$2 miliar menjadi di kisaran US$66 miliar–US$72 miliar.

Sementara Microsoft memperkirakan belanja modal kuartal pertamanya akan mencetak rekor sebesar US$30 miliar untuk memenuhi lonjakan kebutuhan AI.

Namun, AMD belum mampu menikmati lonjakan belanja AI sebesar rival utamanya, Nvidia.

Baca Juga: Trump Siapkan Tarif Baru untuk Semikonduktor, Berlaku Mulai Pekan Depan

"Investor kini tampaknya lebih cermat mencermati segmen data center AMD, terutama karena mereka meluncurkan produk baru untuk menyaingi Nvidia dan mengejar pelanggan yang lebih stabil," ujar Kepala Strategi Pasar Carson Group, Ryan Detrick.

Sebagai pembanding, pendapatan segmen data center Nvidia pada kuartal pertama fiskalnya melonjak 73% menjadi US$39,11 miliar, didorong oleh permintaan terhadap chip Blackwell andalannya dan sistem terkait. Segmen ini mencakup prosesor grafis (GPU) serta perangkat jaringan Nvidia.

Di sisi lain, pendapatan data center AMD hanya tumbuh 14% menjadi US$3,2 miliar pada kuartal kedua, hampir sesuai dengan estimasi analis sebesar US$3,22 miliar menurut data LSEG. Segmen ini mencakup chip AI Instinct dan juga prosesor server (CPU).

Kinerja segmen data center yang kurang mengesankan ini memunculkan kekhawatiran investor.

"Hasil ini cukup untuk membuat kita mengernyitkan dahi," kata Dan Morgan, Manajer Portofolio di Synovus Trust, yang memegang saham AMD dan Nvidia.

"Kinerja saham AMD sangat bergantung pada divisi data center."

Baca Juga: China Soroti Potensi Risiko Keamanan Chip AI Nvidia H20

Dalam konferensi pers usai pengumuman kinerja, CEO AMD Lisa Su menjelaskan bahwa pendapatan chip AI perusahaan turun secara tahunan, terutama akibat pembatasan ekspor ke China oleh pemerintah AS serta masa transisi menuju seri chip AI generasi baru, MI350.

Lisa Su menambahkan, produksi massal MI350 telah dimulai lebih awal dari jadwal pada Juni lalu. AMD memperkirakan akan ada percepatan produksi signifikan pada paruh kedua tahun ini.

Pengiriman ke China Terganjal Izin

Untuk kuartal ketiga, AMD memperkirakan pendapatan sekitar US$8,7 miliar (plus minus US$300 juta), lebih tinggi dari estimasi analis sebesar US$8,30 miliar.

Perusahaan juga memperkirakan margin kotor yang disesuaikan akan berada di kisaran 54%, sedikit di bawah ekspektasi analis sebesar 54,1%.

Namun, proyeksi itu belum mencakup potensi pendapatan dari pengiriman chip AI MI308 ke China, karena lisensi ekspor dari pemerintah AS masih dalam proses peninjauan.

AMD sebelumnya menyatakan bahwa Departemen Perdagangan AS tengah meninjau aplikasi lisensi ekspor chip MI308 ke China, dan pengiriman baru akan dilanjutkan setelah izin diterbitkan.

Baca Juga: Laba Kuartal II Samsung Anjlok 55%, Tertekan Penjualan Chip AI

Kebijakan pembatasan ekspor yang diumumkan April lalu mewajibkan AMD untuk mengajukan izin sebelum mengirim chip AI canggih ke China.

Perusahaan memperkirakan kebijakan pembatasan tersebut dapat memangkas pendapatan hingga US$1,5 miliar tahun ini, dengan dampak terbesar terasa pada kuartal kedua dan ketiga.

Setelah disesuaikan dengan kompensasi berbasis saham dan item lainnya, AMD membukukan laba kuartal kedua sebesar 48 sen per saham, dengan pendapatan US$7,69 miliar.

Selanjutnya: Cek Rekomendasi Saham Hari Ini (6/8) dari Mirae Sekuritas, Ada CUAN dan BRIS!

Menarik Dibaca: Cek Rekomendasi Saham Hari Ini (6/8) dari Mirae Sekuritas, Ada CUAN dan BRIS!


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×