Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - DETROIT. Penjualan kendaraan listrik bisa mencapai 33% secara global pada 2028 dan 54% di 2035, karena permintaan meningkat di sebagian besar pasar utama, konsultan AlixPartners mengatakan pada Rabu (22/6).
Kendaraan listrik menyumbang kurang dari 8% dari penjualan kendaraan bermotor global tahun lalu, dan hanya di bawah 10% pada kuartal pertama tahun ini.
Untuk mendukung permintaan itu, produsen dan pemasok sekarang berharap untuk berinvestasi setidaknya US$ 526 miliar untuk kendaraan listrik dan baterai dari 2022-2026, menurut AlixPartners dalam pengarahan Global Automotive Outlook tahunannya.
Angka itu lebih dari dua kali lipat perkiraan investasi kendaraan listrik dan baterai selama lima tahun ke depan, dari 2020 hingga 2024, sebesar US$ 234 miliar.
Baca Juga: Harga Mobil Listrik di Amerika Serikat Naik, Ini Sebabnya
Investasi yang lebih tinggi itu "sekarang telah membuat pertumbuhan kendaraan listrik tak terhindarkan," kata Mark Wakefield, Managing Director AlixPartners, seperti dikutip Reuters.
Industri ini masih menghadapi tantangan ekonomi dan rantai pasok selama transisi dari kendaraan mesin pembakaran internal (ICE) ke kendaraan listrik, Wakefield menambahkan.
Transisi akan membutuhkan "perubahan drastis pada model operasi, bukan hanya pabrik dan manusia, tetapi seluruh cara kerja," ungkapnya.
Beberapa perusahaan otomotif akan mendapat manfaat dari memisahkan bisnis kendaraan ICE dan kendaraan listrik mereka, dia menambahkan.
Baca Juga: Sony dan Honda Bentuk Perusahaan Patungan untuk Jual Mobil Listrik di 2025
Bahan baku untuk kendaraan listrik juga berharga lebih dari dua kali lipat dibandingkan kendaraan ICE: US$ 8.255 per kendaraan vs US$ 3.662 per kendaraan, pada Mei 2022.
Transisi kendaraan ICE ke kendaraan listrik akan membebani produsen dan pemasok dengan total nilai US$ 70 miliar pada 2030, menurut Elmar Kades, Managing Director AlixPartners lainnya, termasuk kebangkrutan dan restrukturisasi.
AlixPartners melihat kendala rantai pasok terus berlanjut hingga 2024, dan memperkirakan total penjualan kendaraan global turun menjadi 79 juta unit di 2022, sebelum naik menjadi 95 juta pada 2024.
