Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Amazon menyatakan akan membuka toko pop-up di platform e-commerce China Pinduoduo hingga akhir Desember dan membawa sekitar 1.000 produk dari luar negeri.
Mengutip Reuters, langkah ini menunjukkan bagaimana strategi perusahaan AS di AS berkembang setelah memutuskan untuk berhenti mengoperasikan pasar di China pada awal tahun ini.
Baca Juga: Amazon menantang kontrak cloud Pentagon senilai US$ 10 miliar untuk Microsoft
Pada April, Amazon mengatakan akan meningkatkan fokus penjualan badang dari luar negeri ke pembeli di China dan bisnis lainnya di negara itu seperti layanan cloud.
Amazon merasa sulit bersaing dengan pemain-pemain lokal seperti Tmall dari Alibaba Group Holding Ltd dan pesaingnya JD.com Inc. Amazon membuka toko online di platform pada tahun 2015.
Keputusannya untuk membuka toko di Pinduoduo menunjukkan bagaimana startup itu telah mampu menggoyang dominasi Alibaba dan JD.com terhadap pasar e-commerce di China melalui popularitasnya dengan penduduk pedesaan China.
Persaingan antara tiga perusahaan telah memanas dalam beberapa terakhir dan Pinduoduo yang merayu pelanggan dengan diskon besar dan transaksi pembelian kelompok mengalami penurunan valuasi US$ 11 miliar pekan lalu setelah membukukan kerugian kuartalan yang jauh lebih luas dari perkiraan lantaran mengeluarkan subsidi besar demi melawan pesaing.
"Toko pop up Amazon Global Store di Pinduoduo menyediakan pelanggan dengan pilihan kurasi sekitar 1.000 produk luar negeri dengan harga yang kompetitif, jaminan keaslian dan pengiriman yang nyaman," kata seorang juru bicara Amazon dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters Senin (25/11).
Baca Juga: Menteri Pertahanan AS menolak tuduhan Amazon ada bias dalam kontrak cloud
"Kami berharap memungkinkan pelanggan menikmati belanja lintas batas melalui toko ini, selain lebih banyak penawaran dan puluhan juta produk yang tersedia di z.cn," katanya merujuk pada situs web Amazon.cn.