kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Amerika, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Bersatu Membantu Israel Lawan Hamas


Selasa, 10 Oktober 2023 / 15:14 WIB
Amerika, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Bersatu Membantu Israel Lawan Hamas
ILUSTRASI. European Commission President Ursula von der Leyen, Italy's Prime Minister Giorgia Meloni, Germany's Chancellor Olaf Scholz, France's President Emmanuel Macron, Canada's Prime Minister Justin Trudeau, U.S. President Joe Biden, British Prime Minister Rishi Sunak, Spain's Prime Minister Pedro Sanchez, Netherland's Prime Minister Mark Rutte, Japanese Prime Minister Fumio Kishida, U.S. Secretary of State Anthony Blinken and European Council President Charles Michel attend an emergency meeting of global leaders after an alleged Russian missile blast in Poland, in Bali, Indonesia, November 16, 2022. REUTERS/Kevin Lamarque


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lima pemimpin negara sekutu barat resmi menyatakan dukungan dan bantuan kepada Israel untuk melawan pejuang Palestina Hamas

Lima pemimpin yang mendukung aksi Israel melawan pejuang Hamas adalah Presiden Prancis Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Georgia Meloni dari Ital Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Dalam pernyataan tertulis bersama yang diunggah di website resmi White House dan akun twitter @potus atau @President Biden menyatakan, para pemimpin Lima negara ini pada statement bersama menyebutkan mereka dengan tegas dan bersama-sama menyatakan dukungan, "Kami yang teguh terhadap Negara Israel, dan kecaman tegas kami terhadap Hamas beserta tindakan terorismenya yang sangat memilukan".

Baca Juga: Pemerintah Berencana Evakuasi WNI di Palestina dan Israel

Lima pemipin negara barat pro Israel ini juga menyatakan bahwa tindakan pejuang Hamas sebagai aksi terorisme. Mereka mengklaim Hamas tidak memiliki pembenaran, tidak memiliki legitimasi, dan harus dikecam secara universal. 

Mereka juga menyebut tidak ada alasan yang dapat membenarkan aksi terorisme. Pernyataan lima pemimpin sekutu ini menyebut beberapa hari terakhir, dunia menyaksikan dengan mengerikan aksi Hamas yang mereka sebut membantai keluarga-keluarga Israel di rumah mereka. 

Pemimpin sekutu ini juga menuduh Hamas telah membunuh lebih dari 200 pemuda Israel yang sedang menikmati festival musik, lalu menculik perempuan tua, anak-anak, dan seluruh keluarga, yang kini dijadikan tawanan.

"Negara-negara kami akan mendukung upaya Israel untuk membela diri dan rakyatnya dari kekejaman semacam ini. Kami juga menekankan bahwa ini bukanlah saat bagi pihak yang bermusuhan dengan Israel untuk mengeksploitasi serangan-serangan ini demi keuntungan pribadi," katanya.

Baca Juga: Pejabat Hamas Menyatakan Siap Berdialog dengan Israel Soal Gencatan Senjata

Lima pemimpin sekutu itu menyatakan semuanya mengakui aspirasi sah dari rakyat Palestina, dan mendukung langkah-langkah yang setara untuk keadilan dan kebebasan bagi warga Israel dan Palestina. 

"Namun, jangan ada kesalahan: Hamas tidak mewakili aspirasi tersebut, dan mereka tidak menawarkan apa-apa bagi rakyat Palestina selain teror dan pertumpahan darah," ungkap peryataan tersebut.

Dalam beberapa hari mendatang, negara sekutu Israel akan tetap bersatu dan berkoordinasi, membantu Israel. "Kami bersama-sama sebagai sekutu, dan sebagai teman-teman bersama Israel, untuk memastikan bahwa Israel mampu membela diri, dan pada akhirnya menciptakan kondisi untuk kawasan Timur Tengah yang damai dan terintegrasi," katanya.

Seperti kita tahu hingga Selasa (10/10) jumlah korban perang antara Pejuang Hamas melawan tentara pendudukan Israel lebih dari 1000 orang. Kantor berita CNN mengutip pernyataan resmi dari pihak Palestina dan otoritas Israel menyebutkan total korban sudah mencapai 1600 orang.

Baca Juga: Israel Siapkan Serangan Darat ke Jalur Gaza, Ada Kekhawatiran Korban Makin Banyak

Sebanyak 900 korban disebutkan berasal dari pihak Israel sementara korban meninggal di Jalur Gaza sekitar 687 orang. Jumlah korban bisa bertambah lebih banyak lantaran Israel masih gencar melakukan aksi balasan dengan menghancurkan gedung-gedung dan fasilitas umum di Gaza termasuk permukiman, rumah sakit, sekolah dan masjid.




TERBARU

[X]
×