kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Amerika menyiapkan sanksi bagi Libya


Sabtu, 26 Februari 2011 / 09:18 WIB
Amerika menyiapkan sanksi bagi Libya
ILUSTRASI. Awan hitam menyelimuti langit Jakarta, Senin (10/12/2018).


Reporter: Edy Can, AP | Editor: Edy Can


WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat menutup kedutaan besarnya di Libya. Negeri Uwak Sam siap memberikan sanksi bagi negara tersebut.

Amerika berjanji memberikan sanksi setelah mengevakuasi seluruh staf diplomatiknya menggunakan kapal dan pesawat sewaan. Para staf ini dievakuasi ke Turki dan Malta.

Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan, pemerintah Amerika Serikat akan menekan Qaddafi untuk tidak menyerang para penentangnya secara brutal. "Sudah jelas jika Kolonel Qaddafi telah kehilangan kepercayaan dari rakyatnya," katanya. "Dia telah memperlakukan rakyatnya secara brutal, kekerasan fatal untuk melawan rakyatnya sendiri dan legitimasinya telah berada dititik nol.

Carney mengatakan, sanksi terhadap Libya akan diberikan secara sepihak.Seorang sumber di Gedung Putih mengungkapkan, Amerika telah meminta aset Qaddafi dan keluarganya dibekukankan.

Carney tidak menjelaskan secara rinci. Dia mengatakan, sanksi kepada Qaddafi akan sangat tegar untuk menghentikan pertumpahan darah. Sejauh ini sekitar 1.000 orang tewas.

Menurutnya, Amerika juga akan berkoordinasi dengan sekutunya dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Rencananya, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon akan bertemu Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Senin mendatang.

Carney mengungkapkan, PBB berniat memberikan sanksi berupa embargo senjata. Bagaimana sanksi tersebut, dia belum menjelaskan. Yang jelas, Amerika Serikat tidak akan melakukan aksi militer di Libya.




TERBARU

[X]
×