kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Amerika Naikkan Tarif untuk Polysilicon, Wafer, dan Tungsten dari China


Jumat, 13 Desember 2024 / 23:38 WIB
Amerika Naikkan Tarif untuk Polysilicon, Wafer, dan Tungsten dari China
ILUSTRASI. Bendera China dan AS berkibar di dekat Bund, sebelum delegasi perdagangan AS bertemu dengan rekan-rekan China mereka untuk mengadakan pembicaraan di Shanghai, Cina 30 Juli 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) akan menaikkan tarif impor untuk polysilicon, wafer, dan tungsten asal China mulai 1 Januari 2025, sesuai pemberitahuan dari Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) yang dirilis pada Jumat (13/12). 

Dalam keputusan final yang diumumkan di Federal Register, tarif untuk polysilicon dan wafer dari China akan naik menjadi 50%.

Sementara tarif untuk tungsten akan meningkat menjadi 25%. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan masukan publik terkait isu tersebut. 

Baca Juga: China Siapkan Senjata Melawan Tarif Donald Trump, Ini yang Akan Dilakukan

Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan perdagangan yang lebih ketat terhadap China, yang bertujuan untuk melindungi industri domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor strategis dari negara tersebut.

Pada Selasa (3/12/2024), China melarang ekspor mineral penting seperti galium, germanium, dan antimon ke Amerika Serikat.

Mineral penting ini memiliki aplikasi militer yang luas.

Larangan tersebut semakin meningkatkan ketegangan perdagangan antara AS dan China, sehari setelah tindakan keras terbaru Washington terhadap sektor chip Tiongkok.

Melansir Reuters, pembatasan tersebut memperkuat penegakan batasan yang ada pada ekspor mineral penting yang mulai diluncurkan Beijing tahun lalu, tetapi hanya berlaku untuk pasar AS.

Ini merupakan eskalasi terbaru ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia menjelang Presiden terpilih Donald Trump menjabat bulan depan.

Baca Juga: China Siapkan Megakonstelasi Senilai Rp 15 Triliun untuk Saingi Starlink Elon Musk

Arahan Kementerian Perdagangan China tentang barang-barang penggunaan ganda dengan aplikasi militer dan sipil mengutip masalah keamanan nasional.

Perintah tersebut, yang berlaku segera, juga mengharuskan peninjauan yang lebih ketat terhadap penggunaan akhir untuk barang-barang grafit yang dikirim ke AS.

"Pada prinsipnya, ekspor galium, germanium, antimon, dan material superkeras ke Amerika Serikat tidak diizinkan," kata kementerian tersebut



TERBARU

[X]
×