Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pejabat AS disebut telah menyetujui lisensi senilai ratusan juta dolar untuk Huawei agar bisa membeli chip untuk bisnis komponen mobilnya yang sedang berkembang.
Selama ini, Huawei telah berjuang dari pembatasan perdagangan yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump ditambah Pemerintahan Biden yang memperkuat larangan pada ekspor ke Huawei dengan menolak lisensi untuk menjual chip ke Huawei yang digunakan di atau dengan perangkat 5G.
Mengutip Reuters, dalam beberapa minggu dan bulan terakhir AS telah memberikan lisensi yang memberi wewenang kepada pemasok untuk menjual chip ke Huawei untuk komponen kendaraan seperti layar video dan sensor. Persetujuan datang ketika Huawei mengarahkan bisnisnya ke barang-barang yang kurang rentan terhadap larangan perdagangan AS.
Menanggapi lisensi otomotif tersebut, juru bicara Departemen Perdagangan AS mengatakan pemerintah terus secara konsisten menerapkan kebijakan lisensi untuk membatasi akses Huawei ke komoditas, perangkat lunak, atau teknologi untuk kegiatan yang dapat membahayakan keamanan nasional AS dan kepentingan kebijakan luar negeri.
Baca Juga: Masih Tercatat di Daftar Hitam, Huawei Dapat Izin Pembelian Chip Otomotif di AS
Setelah menempatkan Huawei pada daftar hitam perdagangan Departemen Perdagangan AS pada 2019, yang melarang penjualan barang dan teknologi AS ke perusahaan tanpa lisensi khusus, AS tahun lalu meningkatkan pembatasan untuk membatasi penjualan chip yang dibuat di luar negeri dengan peralatan AS.
Pembatasan tersebut mendorong Huawei untuk menjual sebagian dari bisnis handset yang dulu dominan. Hal tersebut menyebabkan perusahaan melaporkan penurunan pendapatan terbesarnya pada paruh pertama tahun 2021.
Seorang juru bicara Huawei menolak mengomentari lisensi tersebut, tetapi mengatakan bahwa pihaknya memposisikan diri sebagai penyedia komponen baru untuk mobil pintar dan membantu produsen membangun kendaraan yang lebih baik.
Menggarisbawahi pergeseran ke mobil pintar, Direktur perusahaan Eric Xu mengumumkan perjanjian dengan tiga pembuat mobil milik negara China, termasuk BAIC Group, untuk memasok "Huawei Inside", sistem operasi kendaraan pintar, di Shanghai Auto Show awal tahun ini.
Richard Barnett selaku chief marketing officer di Supply Frame mengatakan Huawei berada di babak awal untuk mencoba berinvestasi di pasar otomotif senilai US$ 5 triliun yang memiliki potensi pertumbuhan besar baik di dalam maupun di luar China.
"Mobil dan truk sekarang adalah komputer di atas roda. Konvergensi itulah yang mendorong fokus strategis Huawei untuk menjadi pemain yang lebih besar di bidang itu." kata Barnett,