kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Amerika Serikat incar pemasukan pajak dari investor kripto


Minggu, 07 November 2021 / 14:21 WIB
Amerika Serikat incar pemasukan pajak dari investor kripto


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat (AS) tengah mengincar pamasukan pajak dari investor kripto. Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) kemudian mengusulkan kenaikan pajak bagi investor kripto yang nantinya tertuang dalam undang - undang (UU). 

Tak main - main, Komite Gabungan Perpajakan AS memperkirakan bahwa perubahan aturan terkait penjualan konstruktif dan wash hale secara kolektif akan menghasilkan pemasukan pajak sekitar US$ 16,8 miliar selama 10 tahun.

Dilansir dari Bloomberg, Minggu (7/11), paket pajak dan belanja yang diusulkan membuat bisnis kripto harus tunduk pada dua aturan guna mengantisipasi penyalahgunaan. Ketentuan itu sebelumnya sudah diatur pada sektor saham dan sekuritas. 

Perubahan tersebut akan membatasi investor menggunakan kripto sebagai alat lindung nilai terhadap potensi kerugian dan memangkas keuntungan yang mereka peroleh. Aturan ini akan berlaku setalah RUU ditandatangani menjadi UU. 

Aturan akan berlaku ketika investor mengambil posisi short dan long pada suatu aset untuk mengurangi risiko kehilangan uang mereka. Setelah itu, mereka harus membayar pajak dari  keuntungan modal yang diperoleh. 

Baca Juga: Ditopang laporan kinerja, indeks S&P dan Nasdaq cetak rekor penutupan tertinggi lagi

Sebaliknya, investor justru khawatir akan aturan wash hale yang akan dimulai pada tahun 2022. Wash hale adalah transaksi saat investor berusaha mendapatkan insetif pajak dengan menjual aset yang merugi di penghujung tahun. 

Aturan tersebut melarang investor mengurangi insentif pajak ketika mereka menjual asetnya dalam keadaan merugi dalam waktu 30 hari sebelum atau setelah penjualan. Ketentuan ini merupakan sejumlah perubahan aturan pajak yang ingin diterapkan Partai Demokrat secara cepat. 

Kepala strategi pajak untuk CoinTracker Shehan Chandrasekera mengatakan, investor sedang berada di posisi tengah untuk mempertimbangkan berbagai aspek. Salah satunya, menjual asetnya untuk menghindari pajak capital gain di bawah aturan itu. 

Investor berharap untuk memanfaatkan penghematan pajak sebelum aturan itu berlaku. Mereka memiliki waktu dua bulan untuk mengantisipasi kerugian pajak secara agresif. Hal ini sebagai strategi menjual aset kripto dalam keadaan rugi. 

"Kemudian membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah, untuk mengurangi pajak keuntungan modal di masa depan," terang Chandrasekera.

Mitra Steptoe & Johnson LLP Lisa Zarlenga mengatakan, investor perlu berhati-hati saat melakukan transaksi kripto pada akhir tahun ini dan tahun depan. Menjual aset kripto yang merugi pada awal Januari dapat secara tidak sengaja memicu aturan wash hale.

"Jika investor membeli aset yang hampir identik kurang dari 30 hari sebelumnya pada bulan Desember, katanya.

Seperti diketahui, transaksi kripto terjadi lebih sering dibandingkan saham maupun sekuritas lain. Sering kali transaksinya dilakukan oleh banyak dompet mata uang kripto sehingga lebih sulit dilacak. Dompet mata uang kripto merupakan kunci yang digunakna untuk mengirim dan menerima berbagai token kripto dalam jaringan blockchain. 

CoinTracker telah menemukan bahwa rata-rata orang memiliki tiga hingga lima dompet dalam transaksi.  Selain itu, ada platform yang memudahkan rata-rata orang untuk terlibat dalam transaksi keuangan yang kompleks, seperti shorting untuk aset digital mereka.

Selanjutnya: Jinping Menagih Kemajuan, China Disebut Memperluas Ujicoba Pengenaan Pajak Properti




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×