Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - AMERIKA SERIKAT (AS) telah menyetujui pemberian vaksin Pfizer atau BioNTech untuk anak-anak berusia lima hingga 11 tahun. Hal membuka jalan bagi jutaan anak muda Amerika untuk mendapatkan vaksin.
Keputusan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Rochelle Wolensky datang setelah pertimbangan cermat dari regulator obat AS.
Dilansir dari BBC, Kamis (4/11) AS sudah memberikan vaksin kepada anak-anak yang berusia 12 tahun ke atas. Persetujuan ini mempengaruhi nasib 28 juta anak-anak di AS.
Para ahli berpendapat bahwa program vaksin anak diperlukan untuk bisa kembali ke kehidupan normal.
Otorisasi datang setelah peneliti CDC dan Food and Drug Administration (FDA) mempertimbangkan risiko dan manfaat dari vaksin Covid-19 terhadap anak-anak.
Baca Juga: Harga minyak mentah turun, tertekan peningkatan stok AS
Pejabat FDA menyatakan, vaksin Pfizer efektif 91% untuk mencegah Covid-19 pada anak kecil. Respons kekebalan mereka sebanding dengan yang terlihat pada orang berusia 16 hingga 25 tahun. Tidak ada efek samping serius yang ditemukan oleh para peneliti.
Anak-anak berusia lima hingga 11 tahun diberikan suntikan dengan sepertiga dari dosis yang diberikan kepada orang dewasa, menciptakan tantangan logistik baru bagi pemasok obat dan dokter. Suntikan yang lebih kecil juga digunakan dan suntikan kedua dilakukan setelah tiga minggu kemudian.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden AS Joe Biden mengatakan vaksin tersebut akan kecemasan orang tua selama berbulan-bulan dan mengurangi potensi anak-anak menyebarkan virus ke orang lain.
Covid-19 telah menyebabkan 2.300 sekolah tutup tahun ini, mempengaruhi 1,2 juta murid dan 78.000 guru sejak Agustus.
Di antara mereka yang berusia antara lima dan 11 tahun, ada sekitar 1,8 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di AS. Kurang dari dua ratus telah meninggal, dan kebanyakan dari mereka memiliki kondisi medis yang mendasarinya.
Baca Juga: Rekor Wall Street berlanjut setelah The Fed mengumumkan langkah tapering
Beberapa ahli medis mengatakan bahwa, program vaksin menjadi langkah penting seiring dengan meluasnya varian Delta dan kembalinya kegiatan sekolah.
"Orang tua perlu memahami urgensi vaksinasi karena pandemi belum berakhir," kata James Versalovic, kepala patologi di Rumah Sakit Anak Texas (TCH).
Versalovic memperkirakan setidaknya 1.500 anak telah didiagnosis Covid-19 sejak awal pandemi di TCH, rumah sakit anak terbesar di AS. "Tidak ada kelompok umur yang terhindar (dari virus ini)," katanya.