kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Amerika Serikat setujui beri pinjaman senilai US$ 35 miliar pagi 400.000 UKM


Rabu, 27 Januari 2021 / 16:32 WIB
Amerika Serikat setujui beri pinjaman senilai US$ 35 miliar pagi 400.000 UKM
ILUSTRASI. Gedung Empire State Building dihiasi cahaya merah untuk menghormati mereka yang meninggal dunia akibat penyakit virus corona. REUTERS/Shannon Stapleton


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat bakal memberikan pinjaman bantuan pandemi pada senilai US$ 35 miliar bagi 400.000 peminjam UKM. The U.S. Small Business Administration (SBA) pada Selasa (26/1) menyatakan akan memperbaiki masalah hambatan operasional penyaluran pinjaman tersebut.

Mengutip Reuters, SBA meluncurkan putaran ketiga program Paycheck Protection Program (PPP) bulan ini yang sebelumnya mengalami hambatan. Lantaran adanya perubahan aturan secara signifikan mulai dari proses hingga platform teknologinya yang digunakan.

Para bankir menyebut hal ini telah menjadi penghambat penyaluran dana tersebut. Perusahaan yang ingin mengajukan pinjaman PPP putaran kedua menghadapi kendala teknis, kata Asosiasi Bankir Amerika. Sementara pemberi pinjaman yakni Bank dan tekfin juga menerima banyak pesan kesalahan saat mereka mengajukan permohonan pinjaman tersebut ke pada pemerintah.

Baca Juga: Myanmar mulai lakukan program vaksinasi Covid-19 dengan prioritas petugas kesehatan

Reuters melaporkan bulan ini bahwa pejabat pemerintah telah menekan pemberi pinjaman besar sebelumnya untuk menjalankan putaran terbaru dari program tersebut meskipun banyak masalah yang belum terselesaikan.

SBA mengatakan pada hari Selasa bahwa tinjauan pinjaman pertama kali menemukan anomali berupa banyaknya ketidakcocokan data dan masalah kelayakan. Sebanyak 4,7% dari data yang diserahkan pemberi pinjaman mengalami persoalan ini.

“Kekhawatiran ini akan membutuhkan tindak lanjut antara pemberi pinjaman dan peminjam sehingga peminjam dapat mengakses pinjaman putaran kedua. Kami akan memberikan panduan kepada pemberi pinjaman untuk masalah yang mereka hadapi,” kata SBA.

Berdasarkan aturan PPP, perusahaan menerima pinjaman merupakan bank dan perusahaan tekfin yang akan dibayar kembali oleh pemerintah jika uang tersebut digunakan untuk pengeluaran yang memenuhi syarat. Penyaluran program PPP mencapai US $ 525 miliar kepada 5,1 juta pinjaman pada tahun lalu.

Baca Juga: Mulai waspadai China, Jerman berencana kirim kapal fregat ke Jepang tahun ini

Kongres memperluas program ini dengan tambahan dana senilai US$ 284 miliar bulan lalu. Itu juga mengubah aturan tentang siapa yang berhak, uang apa yang bisa dibelanjakan, serta mengubah proses pengajuan dan persetujuan pinjaman.

Selanjutnya: ByteDance memotong jumlah karyawannya di India dan tidak yakin akan comeback




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×