Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Harga emas kembali mengukir rekor tertinggi barunya usai Presiden Amerika Serikat (AS) Doland Trump memperbarui ancaman tarif terhadap China. Investor pun bergegas meningkatkan taruhan pada emas sebagai safe-haven.
Mengutip Trading Economics, Senin (13/10/2025) pukul 15.55 wib, harga emas menguat ke level US$ 4.078,02 per troi ons.
Bukan hanya emas, perak pun melonjak ke puncak tertinggi sepanjang masa yaitu menembus level US$ 51.692 pad apukul 14.40 wib.
Baca Juga: Emas Tembus Rekor Baru, Investor Beralih ke Safe Haven di Tengah Ancaman Tarif Trump
Melesatnya harga aset lindung nilai ini terjadi setelah pada Jumat (11/10/2025) lalu, Trump kembali mengancam China dengan tarif sebesar 100% untuk impor barang China ke AS dan dan mengumumkan kontrol ekspor baru pada perangkat lunak pada 1 November sebagai pembalasan terhadap pembatasan Beijing.
Namun, Trump, yang memposting di Truth Social pada hari Minggu, menulis: "Jangan khawatir tentang China, semuanya akan baik-baik saja!"
Analis UBS Giovanni Staunovo menyebut ketegangan perdagangan tetap menjadi fokus pasar. Terutama ancaman tarif 100% Trump.
"Investasi yang kuat yang sedang berlangsung dan permintaan bank sentral harus mendukung emas lebih lanjut. Kami menargetkan pergerakan ke US$ 4.200 / oz," ujarnya kepada Reuters, Senin (13/0/2025).
Baca Juga: Pasar Global Mulai Stabil, Emas Tembus Rekor Baru di Tengah Ketegangan AS–China
Sementara terkait perak, Goldman Sachs mengatakan bahwa harga perak diperkirakan akan naik dalam jangka menengah karena investasi swasta. Namun analis tetap mengingatkan peningkatan volatilitas jangka pendek dan risiko penurunan dibandingkan dengan emas.
Secara teknikal, Indeks Kekuatan Relatif emas dan perak masing-masing berada di 80 dan 83. Ini mengindikasikan emas telah naik 53% year-to-date (ytd) , didorong oleh risiko geopolitik, di samping pembelian emas oleh bank sentral yang kuat, arus masuk dana yang diperdagangkan di bursa, ekspektasi penurunan suku bunga Fed dan ketidakpastian ekonomi yang berasal dari tarif.
Dari sisi kebijakan moneter, para pedagang sekarang memperkirakan pemotongan suku bunga 25 basis poin masing-masing pada bulan Oktober dan Desember, dengan peluang 95%.